Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pertamina Sumbagsel tidak membatasi suplai gas ukuran 12 Kg tapi hanya mengendalikan agar stok bahan bakar tersebut tetap tersedia dan mencukupi.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pemasaran Gas Dalam Negeri PT Pertamina Sumbagsel Rifki ketika dihubungi melalui telepen seluler dari Bengkulu, Selasa.

"Kami tidak membatasi suplai gas, tapi mengendalikan saja agar stok bahan bakar ini tetap aman, sehingga masyarakat mudah memperolehnya di agen-agen gas terdekat," ujarnya.

Terkait dengan tabugn gas, ia mengatakan sampai saat ini Pertamina Sumbagsel sudah mengganti tabung gas ukuran 12 kg yang baru untuk Provinsi Bengkulu sebanyak 15.000 buah.

Pergantian tabung gas sebanyak ini tersebar di 10 kabupaten/kota di Bengkulu. Hal ini dilakukan agar masyarakat pengguna gas elpiji ukuran 12 kg merasa nyaman.

Sedangkan pengedalian dilakukan pihaknya sekitar tiga persen dari penjualan harian Satuan Pengisian bahan Bakar Energi di Bengkulu, katanya.

Asisten Manager External Relation Pertamina Sumbagsel Robert mengatakan, peredaran gas 12 kg terus menurun setiap tahun, karena masyarakat berangsur-angsur beralih ke gas tiga kg.

Ia menjelaskan, selama tahun 2012 Pertamina mengalami kerugian  sekitar Rp4,3 triliun dari penjualan gas 12 kg karena meskipun harga tidak dinaikan karena masyarakat menunggu untuk mendapatkan gas 12 kg itu cukup banyak.

Untuk menekan kerugian tersebut, Pertamina melakukan pengendalian dan berangsur mengalihkan penggunaan gas 12 kg ke ukuran tiga kg, tuturnya.(Z005)

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012