Washington (Antara/AFP) - Amerika Serikat Kamis mendesak pemimpin sementara Mesir dan tentara untuk menghentikan penangkapan sewenang-wenang para anggota Ikhwanul Muslimin, dan mengatakan langkah tersebut hanya akan memperpanjang krisis politik di negara itu.

Sudah banyak penangkapan dalam beberapa hari terakhir "menargetkan kelompok tertentu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki.

Ini "tidak sejalan dengan rekonsiliasi nasional yang pemerintah sementara dan militer katakan mereka kejar," katanya kepada wartawan.

"Jika penangkapan-penangkapan dan penahanan dipolitisasi terus, sulit untuk melihat bagaimana Mesir akan bergerak melampaui krisis ini."

Pada Rabu jaksa penuntut umum Mesir  memerintahkan penangkapan penasehat tertinggi Ikhwanul Muslimin  Mohammed Badie dan para pemimpin top lainnya karena diduga menghasut kekerasan setelah 51 orang tewas dalam bentrokan pada Senin.

Di antara mereka yang dicari oleh kejaksaan adalah anggota pemimpin  Ikhwanul Muslimin Mohammed al-Beltagui, Mahmud Ezzat dan Safwat Hegazi, kata sumber tersebut.

Jaksa penuntut umum Mesir juga telah mengajukan tuntutan 200 dari
650 orang yang ditahan selama kekerasan, dan yang lain dibebaskan dengan jaminan.

Presiden terguling Mohamed Moursi juga belum terlihat di depan umum selama lebih dari sepekan sejak ia digulingkan oleh militer pada 3 Juli.

"Kami telah menyerukan proses inklusif bergerak maju, termasuk semua pihak. Di situlah fokus kami sekarang," tambah Psaki.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013