Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat realisasi bantuan produktif usaha mikro (BPUM) hingga Maret lalu mencapai Rp7,2 miliar lebih dan menyasar 6.040 pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

"Selama tahun 2021 hingga 26 Maret lalu realisasi penyaluran bantuan produktif usaha mikro di Bengkulu sudah mencapai Rp7,25 miliar dan menyasar sekitar enam ribu lebih UMKM," kata Kepala Kanwil DJPb Bengkulu Syarwan, Kamis.

Syarwan menjelaskan, selama tahun 2020 lalu total pelaku UMKM yang menerima BPUM di Bengkulu tercatat mencapai 92,856 UMKM dengan total anggaran yang telah disalurkan mencapai Rp222,8 miliar.

Bantuan tersebut bertujuan untuk membantu pelaku UMKM tetap dapat menjalankan bisnisnya ditengah pandemi COVID-19 agar bisa menggerakkan ekonomi daerah.

Selain BPUM, Syarwan menyampaikan realisasi lainnya dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Provinsi Bengkulu selama tahun 2021 diantaranya program kartu prakerja yang telah diberikan kepada 47,695 orang penerima dengan total anggaran mencapai Rp169,32 miliar.

Kemudian, program keluarga harapan yang menyasar 78,172 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran mencapai Rp56,02 miliar, bantuan pangan non tunai kepada 237,468 KPM dengan anggaran Rp47,49 miliar.

Lalu, program bantuan sosial tunai (BST) yang telah menyasar sebanyak 121,850 KPM dengan total anggaran mencapai Rp36,56 miliar dan penyaluran klaim rumah sakit kepada 96 orang pasien di dua rumah sakit mencapai Rp6,51 miliar.

"Belanja bantuan sosial dan bantuan pemerintah lainnya agar segera disalurkan bulan Maret 2021. Untuk program PEN langsung disalurkan pemerintah pusat terutama yang berwujud bansos dapat disiapkan lebih awal," demikian Syarwan.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021