Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tetap mengutamakan vaksinasi untuk warga lanjut usia meski masih banyak lansia di daerah ini yang belum mengikuti vaksinasi COVID-19 tahap II.
“Target utama tetap lansia, tetapi yang umum petugas pelayanan publik tetap kita layani,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.
Sebanyak 1.695 tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang telah menerima vaksinasi COVID-19 sampai sekarang sebanyak 69 orang, di antaranya warga lansia.
Ia mengatakan jangan sampai karena memikirkan lansia yang belum menerima vaksin, sehingga kegiatan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik tidak sesuai target.
“Kita tahu sendiri banyak lansia kita yang kurang sehat, sehingga kemungkinan banyak lansia di daerah ini yang tidak bisa mengikuti vaksinasi COVID-19 karena masalah kesehatan,” ujarnya.
Kendati demikian, katanya, vaksinasi terhadap lansia ini tetap digenjot dengan meminta bantuan kepada seluruh puskesmas untuk mendata jumlah lansia yang berada di wilayahnya.
“Kita minta tolong kepada puskemas untuk data kepala kaum di wilayahnya sebagai contoh karena umur kepala kaum banyak di atas 60 tahun, kalau ada kepala kaum mereka menjadi contoh,” ujarnya.
Daerah ini menerima 310 vial vaksin Sinovac untuk 1.550 petugas pelayanan publik, seperti anggota TNI, Polri, dan warga lansia yang tersebar di daerah ini.
Dari 1.550 orang tersebut, katanya, sebanyak 147 orang di antaranya anggota TNI, 303 orang Polri kemudian untuk warga yang lanjut usia di daerah ini.
Ia menyatakan meskipun jumlah vaksin COVID-19 tahap II untuk lansia di daerah ini berlebih, tetapi kelebihan vaksin tersebut bisa digunakan untuk petugas pelayanan publik lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
“Target utama tetap lansia, tetapi yang umum petugas pelayanan publik tetap kita layani,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.
Sebanyak 1.695 tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang telah menerima vaksinasi COVID-19 sampai sekarang sebanyak 69 orang, di antaranya warga lansia.
Ia mengatakan jangan sampai karena memikirkan lansia yang belum menerima vaksin, sehingga kegiatan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik tidak sesuai target.
“Kita tahu sendiri banyak lansia kita yang kurang sehat, sehingga kemungkinan banyak lansia di daerah ini yang tidak bisa mengikuti vaksinasi COVID-19 karena masalah kesehatan,” ujarnya.
Kendati demikian, katanya, vaksinasi terhadap lansia ini tetap digenjot dengan meminta bantuan kepada seluruh puskesmas untuk mendata jumlah lansia yang berada di wilayahnya.
“Kita minta tolong kepada puskemas untuk data kepala kaum di wilayahnya sebagai contoh karena umur kepala kaum banyak di atas 60 tahun, kalau ada kepala kaum mereka menjadi contoh,” ujarnya.
Daerah ini menerima 310 vial vaksin Sinovac untuk 1.550 petugas pelayanan publik, seperti anggota TNI, Polri, dan warga lansia yang tersebar di daerah ini.
Dari 1.550 orang tersebut, katanya, sebanyak 147 orang di antaranya anggota TNI, 303 orang Polri kemudian untuk warga yang lanjut usia di daerah ini.
Ia menyatakan meskipun jumlah vaksin COVID-19 tahap II untuk lansia di daerah ini berlebih, tetapi kelebihan vaksin tersebut bisa digunakan untuk petugas pelayanan publik lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021