Mukomuko,  (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menurunkan tim untuk memeriksa produk makanan dan minuman yang diduga kedaluwarsa di toko dan pasar tradisional di daerah itu, mulai H-15 hingga H+5 Lebaran 2013.

"Pemeriksaan itu dilakukan di pasar-pasar dan toko yang diduga menjual makanan dan minuman kedaluwarsa," kata Kepala Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Khairul Saleh di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan pemeriksaan menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah itu, terhadap produk yang telah habis masa berlakunya termasuk makanan dan minuman dengan kondisinya rusak.

Ia manargetkan 26 lokasi pasar dan toko di daerah itu yang menjadi sasaran pemeriksaan langsung oleh petugas dari Dinas Kesehatan setempat dibantu tenaga puskesmas.

Makanan dan minuman yang ditemukan tidak layak jual karena rusak dan kedaluwarsa, kata dia, saat itu juga tidak boleh dijual.

Ia menjelaskan sebelum Lebaran, diduga banyak dijual makanan dan minuman yang mengunakan paket menarik, akan tetapi sudah kedaluwarsa.

Selain itu, katanya, petugas juga memeriksa kemasan produk makanan dan minuman yang diduga rusak akan tetapi tidak diganti dengan yang masih baru.

"Masyarakat jelas tidak tahu sehingga asal beli saja dan itu sudah termasuk merugikan konsumen dan dapat menganggu kesehatan," ujarnya.

Terkait dengan makanan dan minuman "bukoan" yang dijual bebas di daerah itu, ia mengatakan, pendidikan secara umum sudah diberikan kepada penjual termasuk juga panflet agar tidak mengunakan bahan pengawet berbahaya.

"Kalau masih ada, memang penjualnya yang `nakal`," katanya.

Jumlah penjual "bukoan" cukup banyak saat Ramadhan. *

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013