Pertamina Kalimantan menyalurkan pinjaman modal usaha sebesar seluruhnya Rp6 miliar untuk program konsumsi gas non subsidi bright gas tabung merah muda.
Humas Pertamina Kalimantan Susanto Satria merinci, sebanyak Rp1,19 miliar dan Rp2,59 miliar untuk program promosi dan peningkatan penjualan bright gas tabung merah muda 5 kg.
“Sisanya Rp2,28 miliar untuk UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) umum di sektor perdagangan, industri, dan jasa,” kata Satria, Selasa.
Untuk menyalurkan dana tersebut, Pertamina antara lain bekerjasama dengan Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) di Kaltim, Kalsel, Kalbar, dan Kaltara.
Menurut Ketua IWAPI Cabang Balikpapan Ernawaty Gaffar, kerjasama dengan Pertamina tersebut sudah yang kedua kali sejak tahun 2020.
“Pertamina bantu kami permodalan, kami dari pelaku UMKM membantu program pemerintah dalam penggalakan penggunaan elpiji non subsidi,” kata Ernawaty.
Satria menambahkan bahwa Pertamina juga mengajak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yang ada di Kalimantan Timur untuk bersama-sama membina pengusaha UMKM.
“Lewat Rumah BUMN Kaltim yang keberadaannya diharapkan dapat semakin membantu UMKM naik kelas dengan pembinaan yang semakin baik lagi,” kata Satria.
Saat ini BUMN yang juga kerap mempublikasikan upayanya membantu para pengusaha UMKM adalah PT Angkasa Pura (AP) I, yang di Balikpapan mengelola Bandara Sepinggan. AP I juga punya program mengucurkan bantuan modal kepada pengusaha yang berada di lingkaran daerah usahanya. Seperti juga Pertamina, AP I juga mengucurkan dana miliaran rupiah untuk meningkatkan kapasitas UMKM.
Ada juga BUMN yang lebih sering terdengar kiprahnya di bidang sosial seperti PT PLN (Persero). Di bulan Ramadan seperti saat ini, PLN biasa menggelar acara-acara untuk anak-anak yatim dari keluarga miskin.
“Sangat membantu kami mengembangkan usaha,” kata Wiwit Jayantina, pemilik pangkalan elpiji di Kariangau, Balikpapan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021