"Pertamina berkomitmen memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk masyarakat," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikko Indrawan lewat pesan elektronik diterima di Bengkulu, Minggu.
Dia mengatakan, Pertamina terus menjamin pasokan BBM, serta terus memantau kondisi di lapangan dan menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat.
"Saat ini memang tengah terjadi peningkatan aktivitas (di Bengkulu Utara), namun Pertamina memastikan tidak ada kendala dalam pendistribusian BBM ke SPBU," kata Nikho.
Saat ini untuk rata-rata konsumsi harian BBM jenis Biosolar pada November 2024 untuk Kabupaten Bengkulu Utara sekitar 45,2 Kilo Liter (KL) per hari dan untuk jenis Pertalite sekitar 93,5 KL per hari.
"Kami juga meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi oknum-oknum yang memanfaatkan situasi dengan pembelian berulang ataupun yang melakukan pembelian tidak wajar. Selain itu kami mengingatkan masyarakat untuk tidak menyalahgunakan QR Code," imbuh Nikho.
Nikho menyampaikan, Pertamina akan terus mengawal ketat penyaluran dan penjualan BBM subsidi agar tepat sasaran serta dengan tegas telah menginstruksikan kepada seluruh lembaga penyalur untuk dapat menyalurkan sesuai regulasi yang berlaku.
"Pertamina tidak segan-segan memberikan sanksi tegas terhadap lembaga penyalur yang terbukti menjual BBM bersubsidi tidak sesuai aturan, yaitu berupa skorsing pemberhentian sementara penyaluran BBM bersubsidi hingga pemutusan hubungan usaha (PHU)," kata Nikho.
Menurut dia, jika masyarakat menemukan adanya indikasi kecurangan dalam penyaluran BBM bersubsidi, maka dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum.
"Atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135, tentunya dengan menyertai bukti-bukti yang jelas dan lengkap, agar dapat ditelusuri kebenarannya dengan mudah," ujarnya.