Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu segera menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro di daerah itu guna mencegah penyebaran COVID-19.
Sekeretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong, RA Denni usai mengikuti rapat koordinasi dengan Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah dan Forkompinda Provinsi Bengkulu secara daring dengan Satgas Penanganan COVID-19 dari 10 kabupaten/kota, Jumat mengatakan, pelaksanaan PPKM skala mikro ini akan diberlakukan di daerah itu hingga 17 Mei 2021.
"Kita harus segera melakukan PPKM skala mikro terkhusus kepada desa-desa zona merah, ini untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19 memasuki Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah," kata dia.
Dia mengatakan, penerapan PPKM skala mikro di 156 desa/kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong tersebut pihaknya, telah melakukan rapat kecil guna mengambil langkah-langkah dalam menerapkannya mengingat sebelumnya tim penanganan COVID-19 tingkat desa/kelurahan ini sudah terbentuk pada 2020.
Tim penanganan COVID-19 tingkat desa dan kelurahan ini, kata dia, saat ini mulai melemah sehingga harus diaktifkan kembali, di mana untuk program kerjanya masih disusun oleh pihak Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Rejang Lebong.
Selain harus menerapkan PPKM skala mikro, daerah itu juga akan kembali mengaktifkan patroli gabungan untuk melakukan sosialisasi dan penegakkan hukum kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, karena daerah itu sudah memiliki Perda Protokol Kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir menambahkan daerah itu akan melakukan evaluasi pos terpadu tingkat desa dan kelurahan yang sudah terbentuk guna mengetahui apakah masih aktif atau tidak.
Kasus penyebaran COVID-19 di daerah itu saat ini kata dia, terbanyak kedua setelah di Kota Bengkulu dengan jumlah warga terinfeksi lebih dari 900 kasus sehingga harus dilakukan penanganan secepatnya dengan tingkat sasaran yang tepat yakni di desa, RT, RW dan dusun.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Sekeretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong, RA Denni usai mengikuti rapat koordinasi dengan Wakil Gubernur Bengkulu Rosjonsyah dan Forkompinda Provinsi Bengkulu secara daring dengan Satgas Penanganan COVID-19 dari 10 kabupaten/kota, Jumat mengatakan, pelaksanaan PPKM skala mikro ini akan diberlakukan di daerah itu hingga 17 Mei 2021.
"Kita harus segera melakukan PPKM skala mikro terkhusus kepada desa-desa zona merah, ini untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19 memasuki Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah," kata dia.
Dia mengatakan, penerapan PPKM skala mikro di 156 desa/kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong tersebut pihaknya, telah melakukan rapat kecil guna mengambil langkah-langkah dalam menerapkannya mengingat sebelumnya tim penanganan COVID-19 tingkat desa/kelurahan ini sudah terbentuk pada 2020.
Tim penanganan COVID-19 tingkat desa dan kelurahan ini, kata dia, saat ini mulai melemah sehingga harus diaktifkan kembali, di mana untuk program kerjanya masih disusun oleh pihak Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Rejang Lebong.
Selain harus menerapkan PPKM skala mikro, daerah itu juga akan kembali mengaktifkan patroli gabungan untuk melakukan sosialisasi dan penegakkan hukum kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, karena daerah itu sudah memiliki Perda Protokol Kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir menambahkan daerah itu akan melakukan evaluasi pos terpadu tingkat desa dan kelurahan yang sudah terbentuk guna mengetahui apakah masih aktif atau tidak.
Kasus penyebaran COVID-19 di daerah itu saat ini kata dia, terbanyak kedua setelah di Kota Bengkulu dengan jumlah warga terinfeksi lebih dari 900 kasus sehingga harus dilakukan penanganan secepatnya dengan tingkat sasaran yang tepat yakni di desa, RT, RW dan dusun.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021