Timika (Antara Bengkulu) - PT Adventure Cartensz mendorong Pemerintah Provinsi Papua agar segera membangun home stay di kawasan Puncak Cartensz sebagai tempat istirahat para wisatawan.

Direktur PT Adventure Cartensz Maksimus Tipagau kepada Antara di Timika, Senin, mengatakan semenjak beberapa tahun lalu Pemprov Papua melalui Dinas Pariwisata berkeinginan untuk membangun fasilitas home stay di kawasan Puncak Cartensz.

Home stay yang diperuntukkan tim ekspedisi pendaki Cartensz itu sedianya akan dibangun pada ketinggian sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut.

Namun lantaran adanya kurang komunikasi dengan pihak PT Freeport Indonesia, pembangunan home stay tersebut urung dilaksanakan hingga saat ini.

"Masyarakat kawasan sudah mencari lokasi baru untuk pembangunan home stay tersebut di luar kawasan kontrak karya Freeport yaitu di Lana Lason. Kami berharap dalam waktu dekat sudah bisa dibangun dengan anggaran dari Pemprov Papua melalui Dinas Pariwisata," kata Maksimus.

Ia mengatakan keberadaan home stay di kawasan Puncak Cartensz sangat penting sebagai tempat istirahat bagi wisatawan yang akan mendaki atau selesai mendaki Puncak Cartensz.

Beberapa waktu lalu, Maksimus mengaku telah bertemu langsung Gubernur Papua Lukas Enembe untuk membicarakan soal pengembangan wisata Cartensz.

Gubernur Papua Lukas Enembe, katanya, menyambut baik dan mendukung penuh program PT Adventure Cartensz agar potensi kawasan Puncak Cartensz dengan keindahan panorama alamnya semakin dikenal ke seluruh penjuru dunia.

Puncak Cartensz memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut dan hingga kini masih ditutupi salju abadi.

"Pak Gubernur Papua menyampaikan kepada kami agar tingkatkan dan teruskan kegiatan yang selama ini kami jalankan. Pemerintah Provinsi Papua sangat mendorong anak-anak daerah mengembangkan eco tourism. Kami harap agar pemerintah kabupaten di Papua juga punya komitmen yang sama untuk mengembangkan potensi wisata," harap Maksimus.

Ia menambahkan ada banyak potensi budaya dan potensi alam yang dimiliki Papua yang bisa diangkat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Salah satunya, budaya "bakar batu".

Tradisi memasak makanan dan daging ala masyarakat pegunungan Papua itu bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan asing jika dikemas dengan baik dan dipromosikan secara luas.

Khusus di Mimika, katanya, potensi ukiran patung Suku Kamoro juga bisa dikembangkan dalam skala besar agar masyarakat terutama para pengukir bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

"Pemerintah daerah harus ada inisiatif untuk mendorong agar usaha ekonomi kreatif masyarakat bisa diangkat dan dipromosikan ke luar daerah. Dengan begitu akan ada banyak wisatawan yang datang ke Mimika untuk melihat budaya asli masyarakat," ujar Maksimus. (Antara)

Pewarta: Oleh Evarianus Supar

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013