Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Rejang Lebong yang membawahi tiga kabupaten di Provinsi Bengkulu, akan melakukan pembinaan kepada perajin gula aren yang ada di daerah itu.

Kepala Loka POM Rejang Lebong, Sasra di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan gula aren atau dinamakan penduduk setempat gula batok merupakan komoditas unggulan Kabupaten Rejang Lebong, selain tanaman kopi, namun dalam pengolahannya kerap menggunakan bahan berbahaya bagi kesehatan berupa deterjen.

"Penggunaan deterjen ini bisa diganti menggunakan serbuk tangkis yang aman bagi kesehatan dan layak dikonsumsi," kata dia.

Dia mengatakan, serbuk tangkis tersebut merupakan bahan alami hasil penemuan dari LPPM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah dan saat ini telah diproduksi sehingga bisa dipesan untuk kebutuhan perajin aren di daerah itu.

Pihaknya saat ini masih menunggu pihak dinas pertanian dan perkebunan setempat untuk menyosialisasikannya secara massal kepada perajin gula aren tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, sehingga nantinya orang tidak ragu-ragu lagi membeli gula merah asal Rejang Lebong.

"Kita akan intensifkan pembinaan pelaku usaha kita ini dengan menggunakan bahan layak digunakan dan aman dikonsumsi. Gula aren ini merupakan produk unggulan kita, karena kualitasnya sangat bagus," terangnya.

Sementara itu, Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanak) Kabupaten Rejang Lebong, M Yusup menyebutkan luasan areal perkebunan tanaman aren milik masyarakat di wilayah itu saat ini mencapai 2.280 hektare.

Dia mengatakan, dari luasan tanaman aren milik Rejang Lebong seluas 2.280 hektare itu yang sudah bisa dipanen atau disadap seluas 1.868 hektare, dan sisanya baru tanam atau diremajakan.

Dari luasan areal panen ini,  produksi gula aren atau disebut warga setempat gula batok setahunnya bisa menghasilkan 5.442 ton, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2019 yang menghasilkan sebanyak 5.349 ton.***1***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021