Sukabumi (Antara Bengkulu) - Kapal yang mengangkut puluhan imigran gelap asal Timur Tengah tenggelam di perairan Pulau Tinjil, Provinsi Banten, perbatasan antara wilayah perairan laut Kabupaten Sukabumi dengan Banten.
"Seluruh imigran gelap ini berhasil diselamatkan para nelayan, dan saat ini mereka ditampung di Pos Angkatan Laut Palabuhanratu," kata Wakil Kepala Polres Sukabumi Kompol Philemon Ginting kepada Antara, Sabtu.
Informasi yang dihimpun dari petugas, kapal yang ditumpangi 29 imigran gelap itu, yang di antaranya tiga wanita dewasa dan satu anak perempuan, bocor kemudian tenggelam di perairan Pulau Tinjil sekitar pukul 03.15 WIB. Kebetulan ada nelayan dari Palabuhanratu yang lewat, dan langsung memberi pertolongan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan seluruh imigran gelap itu berhasil dievakuasi ke darat, kemudian ditampung sementara di Pos AL Palabuhanratu.
Petugas yang berhasil mengamankan puluhan imigran gelap tersebut, juga mengamankan dua WNI yang diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia.
Menurut Ginting, saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka karena puluhan imigran gelap tersebut masih ditangani pihak TNI AL untuk dilakukan pendataan.
Untuk penanganan lebih lanjut Polres Sukabumi masih berkoordinasi apakah imigran gelap itu langsung dikembalikan ke tempat penampungan di Cisarua, Bogor, atau diserahkan dahulu ke Kantor Imigrasi Sukabumi Kelas II di Kota Sukabumi.
"Kami masih melakukan penyelidikan, tetapi belum menetapkan tersangkanya. Tidak menutup kemungkinan jika dalam penyelidikan ada yang harus bertanggung jawab, maka kami akan menetapkan tersangka," kata Ginting.
Belum lama ini sebanyak 95 imigran gelap dari Lebanon, Iran, Irak dan Afganistan berhasil diamankan pihak kepolisian di Pantai Karanghaji, Desa Pasarbaru, Kecamatan Cisolok, ketika mereka hendak menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.
Sebanyak 80 imigran gelap itu ditangkap di darat, sedangkan sisanya ditangkap di laut. Kapal yang mereka tumpangi tersapu ombak dan tenggelam.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Seluruh imigran gelap ini berhasil diselamatkan para nelayan, dan saat ini mereka ditampung di Pos Angkatan Laut Palabuhanratu," kata Wakil Kepala Polres Sukabumi Kompol Philemon Ginting kepada Antara, Sabtu.
Informasi yang dihimpun dari petugas, kapal yang ditumpangi 29 imigran gelap itu, yang di antaranya tiga wanita dewasa dan satu anak perempuan, bocor kemudian tenggelam di perairan Pulau Tinjil sekitar pukul 03.15 WIB. Kebetulan ada nelayan dari Palabuhanratu yang lewat, dan langsung memberi pertolongan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan seluruh imigran gelap itu berhasil dievakuasi ke darat, kemudian ditampung sementara di Pos AL Palabuhanratu.
Petugas yang berhasil mengamankan puluhan imigran gelap tersebut, juga mengamankan dua WNI yang diduga sebagai pelaku penyelundupan manusia.
Menurut Ginting, saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka karena puluhan imigran gelap tersebut masih ditangani pihak TNI AL untuk dilakukan pendataan.
Untuk penanganan lebih lanjut Polres Sukabumi masih berkoordinasi apakah imigran gelap itu langsung dikembalikan ke tempat penampungan di Cisarua, Bogor, atau diserahkan dahulu ke Kantor Imigrasi Sukabumi Kelas II di Kota Sukabumi.
"Kami masih melakukan penyelidikan, tetapi belum menetapkan tersangkanya. Tidak menutup kemungkinan jika dalam penyelidikan ada yang harus bertanggung jawab, maka kami akan menetapkan tersangka," kata Ginting.
Belum lama ini sebanyak 95 imigran gelap dari Lebanon, Iran, Irak dan Afganistan berhasil diamankan pihak kepolisian di Pantai Karanghaji, Desa Pasarbaru, Kecamatan Cisolok, ketika mereka hendak menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.
Sebanyak 80 imigran gelap itu ditangkap di darat, sedangkan sisanya ditangkap di laut. Kapal yang mereka tumpangi tersapu ombak dan tenggelam.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013