Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa pada Mei tahun ini Bengkulu mengalami inflasi sekitar 0,11 persen dan kelompok yang mempengaruhi inflasi tersebut adalah kelompok pengeluaran, perawatan pribadi dan jasa lainnya yaitu sekitar 0,93 persen. 

"Meskipun Bengkulu mengalami inflasi namun cukup terkendali," kata Kepala BPS Provinsi Bengkulu Win Rizal, Kamis. 

Selain itu, ada beberapa kelompok yang ikut mempengaruhi inflasi di Provinsi Bengkulu yakni kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sekitar 0,72 persen, pakaian dan alas kaki yaitu 0,55 persen, transportasi 0,44 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sekitar 0,36 persen serta kelompok kesehatan yaitu 0,15 persen. 

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yaitu sekitar -0.36 persen serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yaitu -0.09 persen. 

Kemudian untuk kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya serta kelompok pendidikan tidak menyumbang inflasi ataupun deflasi. 

"Sebab pada Mei lalu, ketiga kelompok tersebut tidak digunakan oleh masyarakat karena beberapa faktor salah satunya yaitu penutupan objek wisata dan libur sekolah," terangnya. 

Lanjut Win, ada beberapa komoditas lainnya di Bengkulu yang berperan terjadinya inflasi yaitu emas sekitar 0,05 persen, ikan nila sekitar 0,04 persen, jengkol 0,03 persen, ayam goreng, ongkos binatu, petai, ayam hidup sekitar 0,03 persen, angkutan udara, tarif kendaraan travel dan angkutan antar kota sekitar 0,02 persen. 

Selanjutnya, komoditi yang berperan terjadi deflasi di Bengkulu yaitu cabai merah sekitar -0,17 persen, daging ayam ras -0,06 persen, ikan tuna -0,04 persen, cabai rawit, ikan tongkol, ikan dencis sekitar -0,02 persen, beras, batu bata, susu bubuk dan ikan salam sekitar -0,01 persen. 

Untuk April lalu tidak ada impor barang ke Provinsi Bengkulu atau turun 100 persen dibandingkan pada Maret 2021.

"Biasanya barang impor ke Bengkulu yaitu aspal, namun untuk April tidak ada sama sekali. Kemungkinan impor tidak langsung ke Bengkulu atau ke daerah-daerah tertentu baru dikirim ke Bengkulu," kata Win.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021