Puskesmas Talang Rimbo Lama, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mempelopori kegiatan pencegahan stunting atau gagal tumbuh di kalangan anak-anak akibat kekurangan gizi di wilayah itu.

Kepala Puskesmas Talang Rimbo Lama Yudhi Adriansyah usai mengikuti kegiatan Posyandu di Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan, Senin, mengatakan potensinya munculnya kasus stunting di tengah pandemi COVID-19 saat ini sangat besar akibat pengaruh dari ketidakmampuan ekonomi dalam keluarga memenuhi kebutuhan gizi.

"Salah satu program Puskesmas Talang Rimbo Lama adalah ikut mencegah stunting. Untuk itu kami mengimbau pihak keluarga agar tidak terpaku pada makanan yang mahal, yang penting keluarga bisa menyiapkan makanan cukup bergizi," kata dia.

Dia menjelaskan, dalam pemenuhan gizi oleh pihak keluarga ini hendaknya bisa berinovasi dengan melakukan kreativitas mengolah makanan yang ada di lingkungan rumah tangganya dengan berbiaya murah namun bisa menarik minat anak-anak untuk mengonsumsinya.

Upaya pencegahan stunting oleh pihaknya tersebut, kata dia, berupa kegiatan penyuluhan dan sosialisasi yang dikemas dalam kegiatan Pusyandu terpadu yang terdiri dari Posyandu balita dan ibu hamil, Posyandu lansia serta Pos Bindu penyakit tidak Menular (PTM).

Kegiatan itu dilaksanakan bekerjasama dengan desa dan kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskemas Talang Rimo Lama melalui pembiayaan APBD/APBN serta dana desa.

"Pada kegiatan Posyandu kali ini dibantu oleh mahasiswa Poltekes Bengkulu jurusan gizi yang melakukan praktek lapangan di wilayah kerja Puskesmas Talang Rimbo Lama. Mereka ini mengaplikasikan ilmu mereka bersamaan dengan kegiatan puskesmas sehingga searah," terangnya.

Pelaksanaan Posyandu terpadu yang digelar Puskesmas Talang Rimbo Lama ini dilaksanakan di Desa Teladan dan dihadiri puluhan peserta ibu-ibu dengan balitanya, kaum lansia, ibu hamil dengan menerapkan protokol kesehatan.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021