Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajak generasi milenial di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu meningkatkan pemahaman tentang literasi digital guna menangkal gerakan terorisme, radikalisme dan separatisme yang dapat mengancam keutuhan NKRI.
Melalui program Indonesia makin cakap digital untuk gerakan nasional literasi digital wilayah Sumatera II, Kominfo menggandeng pihak sekolah di Kabupaten Bengkulu Selatan untuk memperkuat pemahaman tentang literasi digital bagi pelajar di daerah itu.
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Selatan Trimo Ponendri mengatakan generasi milenial saat ini menjadi sasaran bagi kelompok tertentu yang ingin menebarkan paham tentang terorisme, radikalisme dan separatisme.
Kelompok itu, kata Trimo, memanfaatkan laju perkembangan teknologi yang semakin pesat untuk mempengaruhi anak-anak muda melalui berbagai konten yang disebar di banyak kanal media sosial.
"Karena itu penting sekali memberikan pemahaman tentang literasi digital bagi generasi milenial agar mereka bisa bijak dalam menyerap informasi yang didapat di media sosial," kata Trimo saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk 'grow up digital' yang digelar Kominfo, Minggu.
Menurutnya, penguatan literasi digital yang dimaksud yaitu dengan memberikan pengetahuan bagi generasi milenial tentang bahaya paham radikal, sehingga mereka pemiliki pemahaman dan perbandingan antara yang baik dan buruk.
Menurutnya, dengan penguatan pemahaman literasi digital diharapkan generasi milenial kedepan bisa menjadi agen-agen dalam menangkal penyebaran paham yang bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Khususnya, kata Trimo, dalam meredam konten-konten yang menunjukkan aksi kekerasan, sehingga menimbulkan ketakutan di masyarakat.
"Sehingga ketika mereka memperoleh informasi itu di media sosial, mereka tidak ikut menyebarkannya tetapi meredamnya, karena itu sangat penting pemahaman literasi digital ini bagi generasi milenial," ucap Trimo menjelaskan.
Selain mengangkat isu tentang menangkal radikalisme lewat literasi digital, webinar ini juga membincangkan hal lain seperti tips dan trik cara membuat konten yang menarik bagi generasi milenial.
Kemudian, perang orang tua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet untuk anak dan sosialisasi e-market bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Webinar ini juga menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Creative Concept dan Director Expert Planet Design Indonesia Oleg Sanchabakhtiar, psikolog dan HR Manager Cyber Group dan Direktur SDM & Pengembangan PT. Talenthub Digital Indonesia Davita Variani dan seorang influencer Yulie Sucita.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Melalui program Indonesia makin cakap digital untuk gerakan nasional literasi digital wilayah Sumatera II, Kominfo menggandeng pihak sekolah di Kabupaten Bengkulu Selatan untuk memperkuat pemahaman tentang literasi digital bagi pelajar di daerah itu.
Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kabupaten Bengkulu Selatan Trimo Ponendri mengatakan generasi milenial saat ini menjadi sasaran bagi kelompok tertentu yang ingin menebarkan paham tentang terorisme, radikalisme dan separatisme.
Kelompok itu, kata Trimo, memanfaatkan laju perkembangan teknologi yang semakin pesat untuk mempengaruhi anak-anak muda melalui berbagai konten yang disebar di banyak kanal media sosial.
"Karena itu penting sekali memberikan pemahaman tentang literasi digital bagi generasi milenial agar mereka bisa bijak dalam menyerap informasi yang didapat di media sosial," kata Trimo saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk 'grow up digital' yang digelar Kominfo, Minggu.
Menurutnya, penguatan literasi digital yang dimaksud yaitu dengan memberikan pengetahuan bagi generasi milenial tentang bahaya paham radikal, sehingga mereka pemiliki pemahaman dan perbandingan antara yang baik dan buruk.
Menurutnya, dengan penguatan pemahaman literasi digital diharapkan generasi milenial kedepan bisa menjadi agen-agen dalam menangkal penyebaran paham yang bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Khususnya, kata Trimo, dalam meredam konten-konten yang menunjukkan aksi kekerasan, sehingga menimbulkan ketakutan di masyarakat.
"Sehingga ketika mereka memperoleh informasi itu di media sosial, mereka tidak ikut menyebarkannya tetapi meredamnya, karena itu sangat penting pemahaman literasi digital ini bagi generasi milenial," ucap Trimo menjelaskan.
Selain mengangkat isu tentang menangkal radikalisme lewat literasi digital, webinar ini juga membincangkan hal lain seperti tips dan trik cara membuat konten yang menarik bagi generasi milenial.
Kemudian, perang orang tua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet untuk anak dan sosialisasi e-market bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Webinar ini juga menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Creative Concept dan Director Expert Planet Design Indonesia Oleg Sanchabakhtiar, psikolog dan HR Manager Cyber Group dan Direktur SDM & Pengembangan PT. Talenthub Digital Indonesia Davita Variani dan seorang influencer Yulie Sucita.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021