Mukomuko (Antara) - Sejumlah warga di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan polusi udara dari asap yang keluar dari pabrik kelapa sawit di wilayah itu.

"Warga di sini hampir setiap sore hari menghirup udara tidak segar yang berasal dari asap yang keluar dari pabrik kelapa sawit," kata Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Mukomuko, Khoiruddin Siregar, di Mukomuko, Kamis.

Pria yang akrab disapa Koing itu menduga jika asap yang setiap hari dihirup oleh warga di Kecamatan Penarik itu berasal dari pembakaran janjangan sawit di PT Mukomuko Indah Lestari (MMIL).

Menurut dia, jika aktivitas pembakaran sisa tandan buah segar sawit itu tidak dihentikan maka tidak tertutup kemungkinan warga terutama dekat dengan pabrik tersrang penyakit pernapasan.

"Baunya itu sangat busuk, Warga yang jauh saja menciumnya tidak tahan apalagi karyawan di perusahaan itu," katanya.

Sebagai ketua KSPSI setempat, pihaknya belum menerima laporan secara resmi dari tenaga kerja di perusahaan itu sehingga organisasi itu belum bisa mengambil tindakan terhadap perusahaan.

"Kalau ada laporan dari tenaga kerja kami bisa memberikan masukan kepada perusahaan secara tertulis dengan dasar laporan tenaga kerjanya," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya belum bisa mengambil tindakan tegas terhadap perusahaan yang mencemari udara di wilayah itu.

"Kalau kami yang langsung bergerak nanti dibilang usil dan lain sebagai sehingga kami hanya bisa menunggu jika ada tenaga kerja yang melaporkan soal itu," ujarnya lagi.

Ia berharap, pemerintah setempat melalui dinas terkait yang turun mengecek kebenaran itu agar dapat diketahui sumber asap yang mencemari udara di wilayah tersebut sehingga dampak dari polusi udara itu dapat ditangani secepatnya sebelum ada warga yang terserang penyakit.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013