Medan (Antara) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakhiri pemadaman bergilir sebab kinerja seperti itu merugikan  masyarakat.

"Pemadaman listrik tersebut harus secepatnya diakhiri, dan jangan sampai terjadi lagi," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik di Medan, Sabtu.

Apalagi, jelasnya, PT PLN telah menyewa pembangkit listrik bertenaga diesel dengan total daya 430 megawatt (MW) untuk mengatasi kekurangan kapasitas.

"Dengan penyewaan pembangkit diesel tersebut, jangan ada lagi pemadaman bagi pelanggan rumah tangga selama tiga jam setiap dua hari sekali," ujarnya.

Abubakar mengatakan, perusahaan listrik negara tersebut harus benar-benar dapat menepati janji tidak akan ada lagi pemadaman yang selama ini selalu membingungkan konsumen dan masyarakat.

"Pemadaman listrik tersebut, tidak hanya merugikan pelanggan, tetapi juga merusak televisi, alat pendingin, kulkas, kipas angin dan perlengkapan rumah tangga yang menggunakan arus listrik," ucap Abubakar.

PT PLN kini menyewa pembangkit listrik tenaga diesel dengan total daya 430 MW.  Daya listrik tersebut akan masuk dalam sistem PLN di Sumut mulai pekan kedua September 2013.

Pembangkit dengan kapasitas 10 MW hingga 80 MW ditargetkan terpasang seluruhnya pada pekan ketiga Oktober.

Target PLN, pada awal November sudah tidak ada masalah krisis listrik lagi di Sumut.

Pasokan listrik PLN untuk Sumut hanya 1.400 MW, sementara kebutuhan yang diperlukan mencapai 1.650 MW.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013