Mukomuko (Antara Bengkulu) - Ketua Badan Narkotika Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Choirul Huda, menyatakan keinginannya mengadakan tes urine bagi sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) pemerintah daerah setempat.
"Kita akan adakan tes urine, tetapi tidak seluruh pegawai negeri sipil (PNS), hanya beberapa saja sebagai sample, sedangkan waktu dan tempatnya masih rahasia," kata Choirul Huda di Mukomuko, Selasa.
Choirul Huda yang juga Wakil Bupati Mukomuko mengatakan hal itu terkait penangkapan tiga guru PNS yang tertangkap sedang mengisap ganja, sekaligus untuk mengetahui jumlah pemakai narkoba di kalangan PNS.
Ia mengatakan, tes urine khusus bagi beberapa PNS saja untuk memperoleh sample yang akan menjadi petunjuk jumlah pengguna narkoba di kalangan PNS setempat, meskipun data akurat semua PNS menjalani tes urine.
Namun, kata dia, tes urine bagi beberapa PNS itu merupakan permulaan dan selanjutnya bisa semua PNS.
Selain itu kata dia, BNK saat ini tidak ada anggaran untuk membiayai tes urine semua PNS pemerintah setempat.
Terkait kecurigaan banyak pihak jika masih banyak lagi PNS diluar tiga oknum guru yang tertangkap mengisap ganja, sebagai pengguna narkoba, ia menyatakan, pihaknya masih berprasangka baik terhadap PNS setempat.
"Saya berprasangka baik, mudah-mudahan saja tidak banyak PNS kita yang mengunakan narkoba," ujarnya menambahkan.
Ditanya tanggapan terhadap tiga oknum guru yang tertangkap mengisap ganja, ia menilai, jika harus ada konsekuensi dari perbuatan itu, namun secara prosedur diserahkan kepada polisi.
Sedangkan sanksi dari pimpinannya, kata dia, bisa saja berupa sanksi administrasi setelah keluar keputusan hukum tetap.
Selain itu, ia setuju, jika ada sanksi untuk ketiga oknum guru tersebut karena akan menajdi efek jera agar tidak mencoba yang tidak diperbolehkan.
"Kita rutin mengadakan sosialisasi tentang narkoba kepada siswa tetapi ternyata guru juga ada yang menbgunakan dan kedepan guru juga perlu dilibatkan dalam sosialisasi,' ujarnya lagi.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kita akan adakan tes urine, tetapi tidak seluruh pegawai negeri sipil (PNS), hanya beberapa saja sebagai sample, sedangkan waktu dan tempatnya masih rahasia," kata Choirul Huda di Mukomuko, Selasa.
Choirul Huda yang juga Wakil Bupati Mukomuko mengatakan hal itu terkait penangkapan tiga guru PNS yang tertangkap sedang mengisap ganja, sekaligus untuk mengetahui jumlah pemakai narkoba di kalangan PNS.
Ia mengatakan, tes urine khusus bagi beberapa PNS saja untuk memperoleh sample yang akan menjadi petunjuk jumlah pengguna narkoba di kalangan PNS setempat, meskipun data akurat semua PNS menjalani tes urine.
Namun, kata dia, tes urine bagi beberapa PNS itu merupakan permulaan dan selanjutnya bisa semua PNS.
Selain itu kata dia, BNK saat ini tidak ada anggaran untuk membiayai tes urine semua PNS pemerintah setempat.
Terkait kecurigaan banyak pihak jika masih banyak lagi PNS diluar tiga oknum guru yang tertangkap mengisap ganja, sebagai pengguna narkoba, ia menyatakan, pihaknya masih berprasangka baik terhadap PNS setempat.
"Saya berprasangka baik, mudah-mudahan saja tidak banyak PNS kita yang mengunakan narkoba," ujarnya menambahkan.
Ditanya tanggapan terhadap tiga oknum guru yang tertangkap mengisap ganja, ia menilai, jika harus ada konsekuensi dari perbuatan itu, namun secara prosedur diserahkan kepada polisi.
Sedangkan sanksi dari pimpinannya, kata dia, bisa saja berupa sanksi administrasi setelah keluar keputusan hukum tetap.
Selain itu, ia setuju, jika ada sanksi untuk ketiga oknum guru tersebut karena akan menajdi efek jera agar tidak mencoba yang tidak diperbolehkan.
"Kita rutin mengadakan sosialisasi tentang narkoba kepada siswa tetapi ternyata guru juga ada yang menbgunakan dan kedepan guru juga perlu dilibatkan dalam sosialisasi,' ujarnya lagi.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013