Palangka Raya (ANTARA) - Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melakukan deteksi dini penyalahgunaan narkoba dengan sosialisasi bahaya obat terlarang tersebut di kalangan pelajar yang ada di daerah setempat.
“Melalui sosialisasi tersebut kami terus berupaya melakukan deteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, sekaligus upaya untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba,” kata Ketua BNK Kotim Irawati di Sampit, Selasa.
Dalam kegiatan sosialisasi bahaya narkoba tersebut BNK Kotim juga menggandeng sejumlah instansi terkait, diantaranya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Satuan Reskrim (Satres) Narkoba Polres Kotim.
Pada hari Senin (13/5/2024) BNNK beserta stakeholder lainnya melakukan sosialisasi deteksi dini penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Kemudian dalam kegiatan tu juga BNNK dan stakeholder lainnya melaksanakan tes urine terhadap 90 guru dan sekitar 400 pelajar yang berada di SMKN-1 Sampit tersebut.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kotim itu juga menyampaikan sebelumnya pihaknya menggelar kegiatan serupa di SMAN-1 Sampit. Sekolah-sekolah ini dipilih karena merupakan sekolah favorit di Kotim, khususnya Kota Sampit, sehingga diharapkan dapat menjadi teladan bagi sekolah lainnya.
Melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan pembinaan dan arahan kepada para pelajar yang bisa dikatakan masih berada di usia labil dan penuh rasa ingin tahu agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif, terutama yang berhubungan dengan narkoba, sebagai pemakai maupun pengedar.
“Kita ingin agar anak-anak di Kotim menjadi anak yang hebat, karena mereka inilah generasi penerus kita. Kita ingin Kotim mempunyai masa depan yang cerah di bawah kepemimpinan mereka,” tuturnya.
Irawati melanjutkan, setiap orang ada masa atau waktunya, termasuk dalam kepemimpinan. Maka dari itu, atas nama Pemkab maupun BNK Kotim pihaknya berupaya menyiapkan dan menjaga generasi muda dari pengaruh buruk narkoba sejak dini.
Supaya ketika tiba masa bagi para generasi muda tersebut menjadi penerus kepemimpinan, mereka benar-benar layak dan mampu membawa Kotim menjadi lebih baik kedepannya.
Apabila dari hasil tes urine ada pelajar maupun guru yang terindikasi menggunakan narkoba, maka BNK Kotim akan menyerahkan kepada Satres Narkoba untuk menindaklanjuti, khususnya bagi pelajar yang masih di bawah umur akan diberikan pembinaan dan pendampingan agar bisa lepas dari jeratan narkoba.
“Kami pernah mendapati pelajar yang terindikasi narkoba, alhamdulillah setelah dilakukan pembinaan sekarang anak itu dinyatakan bersih dari narkoba. Tapi untuk SMKN 1 Sampit kami harap tidak ada yang terindikasi,” demikian Irawati.