Palangka Raya (Antara Bengkulu) - Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah bekerja keras mengamankan sekitar 6000 orangutan yang ada di hutan setempat agar tidak dibunuh perusahaan perkebunan maupun pertambangan.

"Walau lima tahun terakhir jumlah orangutan di Kalteng meningkat tiga persen namun belum semua pihak serius melindunginya," kata Kabag TU BKSDA Kalteng Toto Sutiyoso di Palangka Raya, Selasa.

"Jumlah personil penyelamat orangutan belum sebanding dengan luas hutan di Kalteng. Apalagi hutan berkurang maka secara otomatis makanan orangutan pun berkurang," tambah dia

Cara BKSDA menjaga orangutan tersebut dengan rutin mengadakan pertemuan kepada pemegang izin pertambangan maupun perkebunan, bekerja sama dengan masyarakat yang bermukim di tengah hutan.

Selain itu, lanjut Toto, BKSDA juga sekarang ini sedang berupaya menyediakan santunan bagi masyarakat yang terserang ataupun menyelamatkan orangutan.

"Kami tidak ingin terjadi lagi orangutan terpaksa dibunuh karena merusak tanaman warga dan saat diusir warga dari lahannya tidak mau. Adanya santunan itu sebagai ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan orangutan," kata dia.

Kabag TU BKSDA Kalteng itu menegaskan kematian lima orangutan di Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur merupakan tamparan keras bagi pihaknya.

Apalagi hingga kini kematian lima orangutan tersebut belum diketahui secara pasti apakah di disebabkan manusia, dimangsa binatang lain, kesetrum listrik atau karena umurnya sudah tua.

"Ukuran keberhasilan kinerja BKSD maupun Taman Nasional kan dilihat dari bertambahnya jumlah satwa yang dilindungi. Jadi butuh kerja keras untuk mewujudkan itu," kata Toto. (Antara)

Pewarta: Oleh Jaya Wirawana Manurung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013