Polsek Johar Baru telah mengamankan seorang pemuda yang terlibat dalam aksi tawuran di Jembatan Kota Paris, Johar Baru, pada Senin (16/8) dini hari hingga mengakibatkan satu orang tewas.

Kapolsek Johar Baru Kompol Edison mengatakan pemuda berusia sekitar 20 tahunan tersebut diamankan setelah diketahui terlibat dalam tawuran antara warga Kelurahan Kampung Rawa dan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Ada yang sudah kita amankan. Satu orang, seorang laki-laki masih muda sekitar 20 tahunan lebih," kata Edison saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Edison menjelaskan  insiden tawuran di Johar Baru yang terjadi pada Senin (16/8) dini hari tersebut masih dikembangkan dan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

Polisi menduga masih ada pelaku lainnya yang terlibat melakukan penyerangan terhadap korban, Indramayu (51) hingga membuatnya tewas.

"Masih dikembangkan, namun sekarang sudah dilimpahkan ke Polda. Yang kita amankan juga sudah dibawa ke Polda," kata Edison.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk dari keluarga korban selaku pelapor. Polisi juga menyesalkan pihak keluarga yang terlambat menyampaikan laporan atas tewasnya IM.

"Mereka juga terlambat lapor ke kami, baru pagi berikan laporannya setelah korban sudah meninggal di rumah sakit," kata Edison.

Pada Senin pagi diketahui, warga berinisial IM yang berprofesi sebagai pengemudi ojek daring tewas dalam insiden tawuran antarkelompok di Johar Baru.

Adik korban, Mega Nilamsari (31), menyebut korban tewas saat berupaya membubarkan tawuran yang terjadi sekitar pukul 00.00 WIB dini hari tadi. Menurut Mega, kakaknya tidak ikut dalam aksi tawuran, sebab saat kejadian kakaknya baru saja pulang bekerja.

"Jadi dia (korban) baru saja pulang ngojek. Dia enggak ikut-ikut dalam tawuran itu. Memang dia ambil bambu bendera, maksudnya mau bubarin tawuran itu. Nah tiba-tiba orang Baladewa nyerang kakak saya," kata Mega.

Mega mengatakan, saat itu kakaknya sempat dikejar oleh pelaku tawuran lalu langsung terjatuh. Pelaku yang melihat pun langsung memanfaatkan momen tersebut dengan mengayunkan senjata tajam ke perut dan dada korban.

Meski telah dilarikan ke RSCM dan menjalani perawatan, nyawa korban tidak dapat diselamatkan akibat luka yang cukup serius di bagian perut dan dada.


 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021