Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bengkulu melakukan pemeriksaan kesehatan ketat terhadap sembilan anak buah kapal (ABK) asal Malaysia yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Komandan Lanal Bengkulu Letkol Laut (P) Yudi Ardian di Bengkulu, Kamis, mengatakan pemeriksaan kesehatan itu dilakukan untuk memastikan ABK TB. Gojira 2/BG. Kaiju Category 2 yang rencananya akan mengangkut batu bara tidak terinfeksi COVID-19.
"Untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 perlu adanya pemeriksaan kepada kapal yang baru masuk, terlebih lagi kapal dari luar negeri. Sembilan ABK itu merupakan warga Myanmar dan India," kata Yudi.
Dalam pemeriksaan itu, Lanal Bengkulu mengerahkan personel Babinpotmar Posmat Pulau Baai dan bekerja sama dengan petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Bengkulu.
Pemeriksaan itu dilakukan dengan menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan tes usap. Hasilnya, sembilan ABK yang berangkat dari Pelabuhan Miri Malaysia itu dinyatakan negatif COVID-19.
"Sebenarnya kegiatan pemeriksaan kapal ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Lanal Bengkulu bekerja sama dengan KKP untuk melaksanakan deteksi dini terhadap dugaan terdampak COVID-19, sekaligus sebagai bentuk pemutusan penyebaran COVID-19 di Provinsi Bengkulu," jelas Yudi.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengumumkan COVID-19 varian Delta telah terdeteksi di Bengkulu dan diduga dibawa oleh anak buah kapal (ABK) MV Vishva Diksha asal India yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada 10 Mei 2021.
Hasil pemeriksaan spesimen di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu menunjukkan tiga dari 10 ABK itu terpapar COVID-19 varian Delta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan tiga ABK yang merupakan warga negara asing itu tidak melakukan kontak dengan masyarakat Provinsi Bengkulu.
"Jadi mereka tidak ada kontak dengan siapa-siapa dan mereka juga tidak turun dari kapal. Tapi karena sudah ditemukan maka kami akan meningkatkan penelusuran," demikian Herwan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Komandan Lanal Bengkulu Letkol Laut (P) Yudi Ardian di Bengkulu, Kamis, mengatakan pemeriksaan kesehatan itu dilakukan untuk memastikan ABK TB. Gojira 2/BG. Kaiju Category 2 yang rencananya akan mengangkut batu bara tidak terinfeksi COVID-19.
"Untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 perlu adanya pemeriksaan kepada kapal yang baru masuk, terlebih lagi kapal dari luar negeri. Sembilan ABK itu merupakan warga Myanmar dan India," kata Yudi.
Dalam pemeriksaan itu, Lanal Bengkulu mengerahkan personel Babinpotmar Posmat Pulau Baai dan bekerja sama dengan petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Bengkulu.
Pemeriksaan itu dilakukan dengan menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan tes usap. Hasilnya, sembilan ABK yang berangkat dari Pelabuhan Miri Malaysia itu dinyatakan negatif COVID-19.
"Sebenarnya kegiatan pemeriksaan kapal ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Lanal Bengkulu bekerja sama dengan KKP untuk melaksanakan deteksi dini terhadap dugaan terdampak COVID-19, sekaligus sebagai bentuk pemutusan penyebaran COVID-19 di Provinsi Bengkulu," jelas Yudi.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengumumkan COVID-19 varian Delta telah terdeteksi di Bengkulu dan diduga dibawa oleh anak buah kapal (ABK) MV Vishva Diksha asal India yang bersandar di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu pada 10 Mei 2021.
Hasil pemeriksaan spesimen di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Bengkulu menunjukkan tiga dari 10 ABK itu terpapar COVID-19 varian Delta.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan tiga ABK yang merupakan warga negara asing itu tidak melakukan kontak dengan masyarakat Provinsi Bengkulu.
"Jadi mereka tidak ada kontak dengan siapa-siapa dan mereka juga tidak turun dari kapal. Tapi karena sudah ditemukan maka kami akan meningkatkan penelusuran," demikian Herwan.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021