Bunga langka dilindungi Rafflesia arnoldii hasil penangkaran Holidin, warga Desa Tebat Monok Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu untuk pertama kali berhasil mekar dengan sempurna.

"Ini bunga pertama yang mekar sejak penangkaran inang Rafflesia arnoldii tahun 2013," kata Holidin di Kepahiang, Jumat.

Ia mengatakan tumbuhan inang rafflesia sp yaitu jenis tetrastigma diperoleh dari habitat asli di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun wilayah Kepahiang.

Menurut Holidin, lokasi tumbuhan inang tersebut berjarak 1 kilometer dari lokasi penangkaran saat ini. Lokasi penangkaran merupakan area kebun kopi dan durian milik keluarga Holidin.

Ia mengatakan kondisi tempat tumbuh bunga langka tersebut cukup lembab karena berada di sepanjang aliran Sungai Pedas.

"Sepertinya iklim mikro terbentuk karena masih ada aliran air Sungai Pedas yang mengalir menuju lokasi penangkaran," katanya.

Selain di lokasi ini, Holidin sejak 1997 juga telah mencoba menangkarkan tumbuhan inang Rafflesia arnoldii di lokasi lainnya namun hingga saat ini, bonggol atau calon bunga di lokasi tersebut belum pernah berhasil mekar.

Ia mengatakan harapan pelestarian bunga terbesar di dunia itu semakin besar dengan keberhasilan penangkaran di kebun agroforestri milik keluarganya di aliran Sungai Pedas.

"Memang diameter bunga 70 centimeter tergolong kecil untuk ukuran bunga Rafflesia arnoldii yang umumnya mencapai diameter 100 centimeter," ujarnya.

Holidin mengatakan, saat ini area penangkaran bunga tersebut dibuka untuk umum dan seluruh pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021