Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini masih memprioritaskan program pencegahan dan kesiapsiagaan bencana alam yang kemungkinan akan terjadi di wilayah itu.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Rejang Lebong M Budianto di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan, Kabupaten ini merupakan salah satu kawasan rawan bencana alam di Provinsi Bengkulu seperti tanah longsor, banjir, gempa dan gunung meletus.

"Program prioritas kita pada tahun 2022 nanti masih berupa upaya pencegahan dan kesiapsiagaan serta perlengkapan dokumen rencana penanggulangan bencana atau RPB," kata dia.

Dia menjelaskan, untuk program pencegahan kemungkinan terjadinya bencana alam ini berupa penyampaian informasi dini terkait dengan dokumen maupun kemungkinan bahaya bencana alam yang akan terjadi, pemasangan rambu-rambu rawan bencana, pemasangan jalur evakuasi maupun penanaman atau pemasangan pengaman untuk mencegah terjadinya bencana alam.

Sedangkan dibidang kesiapsiagaan, kata dia, lebih kepada penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) seperti pembentukan sekolah/madrasah aman bencana, kemudian pembentukan desa tangguh bencana yang posisinya berada di kawasan rawan bencana.

"Karena masih pandemi COVID-19 sehingga pada 2020 dan 2021 ini tidak bisa dilaksanakan, karena sifatnya mengumpulkan orang banyak sehingga akan kita laksanakan tahun 2022 nanti," terangnya.

Sejauh ini pihaknya telah membentuk lima sekolah/madrasah aman bencana mulai dari tingkat SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga SMA/Madrasah Aliyah (MA). Sedangkan untuk program pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) sudah terbentuk di 11 desa.

Sementara itu, untuk peralatan penanggulangan bencana alam yang dimiliki BPBD Rejang Lebong saat ini, kata Budianto, dinilai masih cukup sehingga tidak perlu dilakukan penambahan. Adapun peralatan yang dimiliki BPBD setempat diantaranya mobil dapur umum, mobil serba guna, dan satu unit alat berat jenis loader. ***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021