Bandung (Antara Bengkulu) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Jabar, menyatakan status aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu meningkat dari normal menjadi waspada, pada Sabtu sekitar pukul 06.30 WIB.
"Iya betul, tadi pagi ada peningkatan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Roni Rudiana ketika dihubungi melalui telepon dari Bandung, Sabtu.
Ia mengatakan aktivitas berupa letupan terjadi selama kurang lebih 10 menit.
"Memang tadi ada gejolak berupa letupan di sekitar 10 menit lah. Aktivitasnya kalau dilihat dari seismograf terlihat 50 milimeter," katanya.
Aktivitas berupa letupan selama 10 menit ini, kata dia, sebelumnya tidak ada gejala dulu.
"Ya, jadi tidak ada gejala dulu. Abu vulkaniknya ke arah barat," katanya.
Semenjak dinaikkan statusnya dari normal menjadi waspada, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap para pedagang di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.
"Kita sudah amankan area. Tidak ada aktivitas. Radius 1,5 kilometer sudah steril. Sekarang sudah normal 'nggak' ada kenaikan aktivitas," kata dia. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Iya betul, tadi pagi ada peningkatan aktivitas Gunung Tangkuban Parahu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat Roni Rudiana ketika dihubungi melalui telepon dari Bandung, Sabtu.
Ia mengatakan aktivitas berupa letupan terjadi selama kurang lebih 10 menit.
"Memang tadi ada gejolak berupa letupan di sekitar 10 menit lah. Aktivitasnya kalau dilihat dari seismograf terlihat 50 milimeter," katanya.
Aktivitas berupa letupan selama 10 menit ini, kata dia, sebelumnya tidak ada gejala dulu.
"Ya, jadi tidak ada gejala dulu. Abu vulkaniknya ke arah barat," katanya.
Semenjak dinaikkan statusnya dari normal menjadi waspada, pihaknya sudah melakukan evakuasi terhadap para pedagang di sekitar Gunung Tangkuban Parahu.
"Kita sudah amankan area. Tidak ada aktivitas. Radius 1,5 kilometer sudah steril. Sekarang sudah normal 'nggak' ada kenaikan aktivitas," kata dia. (Antara)
Editor : Helti Marini S
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013