Simpang Ampek (Antara Bengkulu) - Perusahaan Korea Selatan Group Korea Electrik Power Industrial Development (Group KEPID) memastikan membangun pabrik bio energi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat.

"Kita melakukan pengecekan terakhir ke Pasaman Barat sebelum pembangunan pabrik dimulai. Dengan fasilitas infrastruktur yang lengkap, jalur darat bagus, akses udara dan pelabuhan maka Pasaman Barat sangat baik untuk pabrik ini," kata Presiden Direktur Group KEPID, Shin saat kunjungan ke Simpang Ampek, Sabtu.

Perusahaan ini gabungan empat perusahaan besar, yakni Korea Oduthevn Power (KOPO), Korea District Heading Corp Corp (KDHC), Industrial Bank of Korea (IBK), Joennan National University dan PT BPJ (Indonesia).  

Ia mengatakan sebelumnya pihaknya telah melakukan beberapa kali peninjauan ke Pasaman Barat. Data yang dimiliki selama ini Pasaman Barat memiliki potensi yang cukup besar untuk membangun pabrik.      Proyek ini termasuk yang pertama dibangun di Indonesia dan pihaknya memastikan dalam waktu dekat pabriknya akan dibangun.

Ia menjelaskan untuk mendukung semua program itu perusahaan siap mengeluarkan anggaran, apalagi sistem bisnis di Pasaman Barat juga lebih terbuka. Jika pabrik sudah berdiri maka pihaknya akan berinvestasi di bidang lainnya.

Bupati Pasaman Barat, Baharuddin R menyampaikan kepastian Korea Selatan berinvestasi di daerahnya merupakan kabar gembira bagi masyarakat. Sebab kehadiran pabrik baru ini akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Kami sangat gembira atas rencana ini, apalagi proyek ini hanya ada di Pasaman Barat untuk wilayah Indonesia. Ini merupakan kehormatan bagi kami," kata Baharuddin.

Dikatakan bupati mendukung investor mau menanamkan modal di Pasaman Barat untuk membangun berbagai macam infrastruktur penunjang, seperti pembangunan pelabuhan Teluk Tapang di Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas.

Setelah itu Bandara Pusako Anak Nagari, di mana keberadaan bandara ini dapat mengefesienkan waktu, biasanya jarak Padang-Simpang Ampek sekitar 4 jam. Kalau melalui udara, hanya setengah jam sudah sampai di Padang.

Pabrik ini akan mengolah limbah tandan sawit, maupun cangkangnya untuk sumber energi listrik seperti bentuk pelet. Yang akan dijadikan untuk kebutuhan sumber energi lisrik, baik untuk kebutuhan masyarakat Pasaman Barat, dalam negeri maupun untuk diekspor ke luar negeri.

"Produk yang dihasilkan dari limbah sawit itu bisa melebihi kekuatan batubara sebagai sumber energi," katanya. (Antara)

Pewarta: Oleh Altas Maulana

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013