Lebak (Antara) - Pelaku ekonomi perdesaan di Kabupaten Lebak, Banten, selama ini menggeliat dengan tingginya permintaan pasar sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

"Kita menerima laporan pelaku-pelaku ekonomi perdesaan di Lebak tumbuh dan tidak terimbas melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat," kata Kepala Bidang Ekonomi Desa pada Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BP2-KBMPD) Kabupaten Lebak Sukatmin di Rangkasbitung, Selasa.

Ia mengatakan, pelaku ekonomi perdesaan dengan memanfaatkan hasil potensi komoditas pertanian, perkebunan dan kelautan.

Potensi tersebut ternyata dapat mendorong tumbuhnya pelaku ekonomi masyarakat dengan skala usaha kecil dan menengah (UKM).

Saat ini, kata dia, masyarakat membuka industri rumahan, seperti kerajinan-kerajinan mebeler yang terbuat dari bambu dan kayu-kayuan, batu sempur, serta tikar pandan.

Selain itu juga kerajinan aneka jenis makanan olahan tradisional juga sale pisang, kripik singkong, pisang, gula aren, gula semut, dan emping melinjo.

Begitu pula potensi kelautan dengan tumbuhnya perajin abon ikan di pesisir Pantai Selatan Lebak.

"Semua produksi itu hasil kerajinan masyarakat dan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi mereka," katanya.

Menurut dia, pihaknya terus membina dan mendorong kerajinan yang berkembang di perdesaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan warga.

Disamping juga bisa menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal.

"Saya kira pelaku-pelaku usaha ekonomi kreatif khususnya di perdesaan tumbuh dan berkembang," katanya.

Sukatmin menyebutkan, saat ini produk unggulan desa yang terkenal di masyarakat, yakni gula aren, emping melinjo dan tenun Baduy.

Bahkan, produk gula aren Kabupaten Lebak sudah menembus Pasar Eropa, diantaranya Belanda dan Italia.

"Produk gula aren Lebak setiap dua pekan dipasok ke Eropa melalui agen perusahaan dari Jakarta," katanya.

Produk unggulan perdesaan tersebut tersebar di beberapa kawasan sesuai dengan ketersediaan bahan pokok.

Misalnya, Kecamatan Warunggunung dan Cikulur berkembangnya kerajinan emping melinjo, gula aren di Kecamatan Sobang, Cijaku, Panggarangan, serta Cigemblong.

"Dengan tumbuhnya kerajinan itu tentu tingkat pendapatan ekonomi mereka meningkat dan kemiskinan berkurang," ujarnya menjelaskan.

Kepala Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak Kurniati mengatakan pihaknya terus mendorong kerajinan kray dan bambu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selama ini industri kerajinan bambu mampu menembus Pasar Ekspor, karena kualitasnya cukup bagus.

Sebagian besar produk kerajinan bambu seperti kursi meja dan tempat tidur menembus Pasar Eropa.

"Saya yakin tumbuh kerajinan itu dipastikan dapat mendongkrak ekonomi masyarakat perdesaan," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013