New York (Antara/AFP) - Harga minyak turun tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan mingguan pemerintah tentang persediaan minyak AS menunjukkan penumpukan stok yang mengejutkan dan kebuntuan anggaran AS berlarut-larut.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 1,88 dolar AS menjadi 101,61 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, merupakan penutupan terendah sejak awal Juli.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan November turun 1,10 dolar AS menjadi menetap di 109,06 dolar AS per barel di perdagangan London.

Stok minyak AS naik 6,8 juta barel untuk pekan yang berakhir 4 Oktober, jauh di atas  kenaikan 1,4 juta barel yang diperkirakan oleh para analis dalam survei oleh Dow Jones Newswires.

Minggu ini juga melihat penurunan besar dalam penggunaan kilang, dengan pabrik-pabrik pengolahan AS hanya beroperasi 86 persen dari kapasitasnya, turun dari 89 persen pada minggu sebelumnya.

Gene McGillian, analis dan pialang di Tradition Energy, mengatakan penumpukan persediaan minyak mentah minggu ini terjadi karena peningkatan serupa pekan lalu.

"Tingkat produksi AS terus berjalan pada tingkat yang benar-benar kuat dan kami memiliki cukup persediaan minyak," kata McGillian.

Sementara itu, pasar global tetap gelisah karena ketidakmampuan para pemimpin Washington untuk menyepakati sebuah anggaran yang kompromis yang telah mempertahankan penutupan sebagain kegiatan pemerintah untuk hari kesembilan berturut-turut.

Pada Rabu, Presiden Barack Obama mengumumkan rencana untuk mengundang semua anggota parlemen Republik dan Demokrat ke Gedung Putih untuk mencoba mengatasi konflik.

"Prospek permintaan terus tetap lemah karena berlanjutnya penutupan kegiatan (shutdown) pemerintah AS tampaknya tidak lebih mendekati sebuah resolusi," kata analis Joe Conlan di  konsultan Inggris Inenco.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013