92 warga ikuti vaksinasi di Polres Mukomuko

Sebanyak 92 warga mengikuti vaksinasi COVID-19 di Klinik Medika Bhayangkara 12 Kepolisian Resor Mukomuko, Bengkulu, Jumat.

Kepala Kepolisian Resor Mukomuko, AKBP Witdiardi, dalam keterangannya di Mukomuko, Jumat, mengatakan pihaknya menggelar kegiatan "Vaksinasi Merdeka COVID-19" bagi warga setempat.

Vaksinasi massal itu diatur dalam tiga gerai, yakni di dua kepolisian sektor di daerah setempat, masing-masing bagi 200 orang dan di Klinik Medika Bhayangkara Polres Mukomuko bagi 320 orang.

Kegiatan akan dilaksanakan kontinyu di markas kepolisian resor setempat dan kepolisian sektor yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini.

Ia menjelaskan tujuan kegiatan menyukseskan program pemerintah dalam mempercepat vaksinasi COVID-19 untuk memberikan perlindungan kepada warga dari penularan COVID-19.

Ia juga menjelaskan pentingnya setiap orang menaati protokol kesehatan dan mendapatkan suntikan vaksin.

Selain itu, katanya, pemerintah pusat melaksanakan pemulihan ekonomi nasional (PEN), melalui penyaluran berbagai bantuan sosial kepada masyarakat, terutama terdampak pandemi COVID-19.

Jumlah warga setempat yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama dalam beberapa waktu terakhir mencapai 21.000 orang. Mereka terdiri atas 1.363 tenaga kesehatan, 17.943 petugas pelayan publik, 1.398 warga lanjut usia (lansia), dan remaja berumur 12-17 tahun sebanyak 296 orang.

Sebanyak 17.843 petugas pelayan publik yang telah menjalani vaksinasi terdiri atas personel kodim, polres, brimob, Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri, KPPN, Pengadilan Agama, wartawan, BPJS, pegawai pemerintah, BRI, dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemkab setempat dan masyarakat umum.

Dari 21.000 warga yang telah divaksin, 12.486 orang di antaranya telah menerima penyuntikan dosis lengkap, yakni dosis I dan dosis II, yang terdiri atas 1.201 tenaga kesehatan, 10.217 petugas pelayan publik, dan 852 lansia, dan remaja sebanyak 216 orang.

Hingga hari ini masih ada 8.514 tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis I tetapi belum menerima vaksin dosis II karena ada beberapa yang di antaranya belum sampai masanya dan kondisi kesehatannya belum memungkinkan.