Batam (Antara Bengkulu) - Wisata menyusuri perairan hutan bakau pada beberapa pulau di Barelang Kota Batam dengan menggunakan kayak mulai digemari wisatawan, meski potensi tersebut belum digarap secara maksimal.

"Akhir-akhir sudah mulai banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pesona hutan bakau dengan kayak. Hutan bakau yang masih alami menjadi nilai lebih dari wisata ini," kata pengelola wisata di Barelang, Taher, Senin.

Ia mengatakan, kawasan Barelang terutama Pulau Rempang dan Galang memiliki puluhan titik hutan bakau yang alami dan menawarkan sesnasi wisata lain.

"Selain wisatawan domestik dari luar Batam, wisata ini juga diminati wisatawan asing asal beberapa negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura yang banyak berkunjung ke Batam," kata dia.

Meski wisata dengan menggunakan kayak diminati, namun pengrajin di Batam dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan pesanan.

"Biasanya bisa enam sampai tujuh kayak kami buat dalam sebulan. Namun akhir-akhir ini hanya dua atau tiga saja pesanan yang masuk," kata Jarot.

Ia mengatakan, harga kayak untuk perorangan mencapai Rp4,5 juta, sementara untuk dua orang mencapai Rp5,5 juta. Harga sudah termasuk dayung.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri sebelumnya mengatakan pemerintah tengah mengembangkan kawasan wisata Barelang untuk meningkatkan target kunjungan wisatawan.

"Saat ini yang sudah dibuka komplek Jembatan Satu Barelang dan Pantai Dendang Melayu," kata Yusfa.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Guntur Sakti mengatakan Batam menjadi penyumbang wisatawan terbesar di Kepri yang hingga September tercatat 1,2 juta jiwa.

"Batam menjadi pintu utama selain Bintan, Karimun dan Tanjungpinang. Infrastruktur yang lebih baik dibanding daerah lain menjadikan Batam tujuan utama wisatawan di Kepri," kata Guntur. (Antara)

Pewarta: Oleh Larno

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013