Mukomuko (Antara) - Petugas Pusat Kesehatan Hewan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat pemeriksaan kesehatan terakhir tidak menemukan hewan kurban mengalami penyakit yang dapat menular kepada manusia.

"Petugas Pusat Kesehatan Hewan  hanya menemukan penyakit hewan kurban yang tidak berbahaya seperti panu dan boleh dikurbankan," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Rabu.

Selain kesehatan, kata dia, hewan ternak yang dikurbankan itu juga tidak ada yang cacat fisik semuanya utuh sebagaimana permintaan dari masyarakat yang membeli hewan ternak tersebut.

"Kalau cacat kemungkinan tidak ada karena masyarakat juga sebelum membeli memeriksa terlebih dahulu hewan ternak yang ingin mereka kurbankan," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, tugas dari dinas itu telah selesai melakukan pemeriksaan semua kesehatan hewan kurban.

Ditanya temuan petugas Puskeswan adanya penyakit panu pada hewan ternak itu, menurut dia, tidak menjadi permasalahan dan hewan ternak tersebut masih diperbolehkan untuk dikurbankan.

"Selain panu ada penyakit ringan lain pada hewan ternak tetapi tidak berbahaya apalagi sampai menular kepada manusia," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap, warga tidak perlu cemas dengan penyakit hewan kurban tersebut.

"Kalau penyakit itu berbahaya dan menular kepada manusia, sudah sejak awal dilarang oleh petugas untuk dikurbankan karena dampaknya bagi masyarakat yang mengkonsumsi dagingnya," ujarnya lagi.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013