Guna memastikan layanan distribusi energi optimal, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama (BTP) dan rombongan mengunjungi PT Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel dan diterima oleh Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat, Eduward Adolof Kawi yang didampingi oleh Manajemen Pertamina Patra Niaga Region Sumbagsel mengunjungi depot LPG Pulau Layang untuk kemudian kunjungan dilanjutkan ke Integrated Terminal (IT) Palembang.
Pada pertemun di Kantor IT Palembang, Pertamina Patra Niaga menyebutkan bahwa progress SPBU BBM Satu Harga di Sumbagsel yang beroperasi di 2020 sebanyak 11 SPBU dan pada 2021 telah beroperasi 4 SPBU dari 5 SPBU yang ditargetkan.
Dalam diskusi tersebut Basuki memberikan arahan agar pertamina patra niaga dapat menangkap peluang market C&T dengan melihat tingginya animo masyarakat terhadap pendirian Pertashop.
Sebab saat ini industri aki listrik sudah mulai dibangun, bahkan di Jerman sudah dilakukan penelitian hydrogen.
"Jika nanti masyarakat sudah beralih ke kendaraan listrik maka peluang stasiun pengisian listrik akan dapat mudah dialihkan yaitu dari Pertashop atau SPBU yang sudah dimiliki Pertamina Patra Niaga yang memiliki banyak jaringan," kata Basuki, Rabu.
Selanjutnya Komisaris Utama Pertamina ditutup dengan kunjungan ke fasilitas New Gantry System (NGS).
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan mengatakan bahwa NGS merupakan sistem yang mendukung proses distribusi dan penyaluran BBM.
"Semua proses termonitor mulai dari masuk mobil tanki ke Integrated Terminal (IT), proses pengisian, hingga keluar dari IT termonitor dari control room," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini IT Palembang telah dimodernisasi dengan sistem kendali otomatisasi yang terpadu.
Sistem tersebut memiliki keunggulan seperti penggunaan teknologi modern, pengisian mobil tanki secara multi-produk simultan dan pelayanan yang lebih cepat.
"Hal ini membuktikan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk memberikan layanan distribusi BBM yang jauh lebih baik," jelas Umar. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Pada pertemun di Kantor IT Palembang, Pertamina Patra Niaga menyebutkan bahwa progress SPBU BBM Satu Harga di Sumbagsel yang beroperasi di 2020 sebanyak 11 SPBU dan pada 2021 telah beroperasi 4 SPBU dari 5 SPBU yang ditargetkan.
Dalam diskusi tersebut Basuki memberikan arahan agar pertamina patra niaga dapat menangkap peluang market C&T dengan melihat tingginya animo masyarakat terhadap pendirian Pertashop.
Sebab saat ini industri aki listrik sudah mulai dibangun, bahkan di Jerman sudah dilakukan penelitian hydrogen.
"Jika nanti masyarakat sudah beralih ke kendaraan listrik maka peluang stasiun pengisian listrik akan dapat mudah dialihkan yaitu dari Pertashop atau SPBU yang sudah dimiliki Pertamina Patra Niaga yang memiliki banyak jaringan," kata Basuki, Rabu.
Selanjutnya Komisaris Utama Pertamina ditutup dengan kunjungan ke fasilitas New Gantry System (NGS).
Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Umar Ibnu Hasan mengatakan bahwa NGS merupakan sistem yang mendukung proses distribusi dan penyaluran BBM.
"Semua proses termonitor mulai dari masuk mobil tanki ke Integrated Terminal (IT), proses pengisian, hingga keluar dari IT termonitor dari control room," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini IT Palembang telah dimodernisasi dengan sistem kendali otomatisasi yang terpadu.
Sistem tersebut memiliki keunggulan seperti penggunaan teknologi modern, pengisian mobil tanki secara multi-produk simultan dan pelayanan yang lebih cepat.
"Hal ini membuktikan komitmen Pertamina Patra Niaga untuk memberikan layanan distribusi BBM yang jauh lebih baik," jelas Umar. (Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021