Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, pada 2012  mengusulkan formasi untuk tenaga psikolog pada penerimaan CPNS  mendatang di daerah ini  untuk mendampingi korban kekerasan dalam rumah tangga dan anak yang terjadi di daerah itu.

"Usulan tenaga psikologi itu agar masuk dalam formasi calon pegawai negeri sipil daerah ini," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mukomuko Farida Ariyani melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Wirda di Mukomuko, Selasa.

Menurut dia, tenaga psikologi yang selama ini tidak dibutuhkan setelah muncul kejadian paman membunuh keponakan yang masih anak-anak baru terpikirkan betapa tenaga psikologi dibutuhkan.

"Mukomuko saat ini membutuhkan minimal satu orang tenaga psikologi sebagai konsultan agar bisa mendampingi setiap permasalah yang berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak," ujarnya.

Terkait peristiwa penganiayaan paman terhadap keponakan yang masih anak-anak, menurut dia, secara hukum ditangani oleh pihak kepolisian namun pihaknya telah melakukan pendekatan kepada pihak keluarga.

"Kami sudah datang bersama kepala badan kepada orang tua korban namun saat ini mereka belum terbuka karena masih dalam suasana berduka atas kematian anaknya," ujarnya.

Namun lanjutnya, semaksimal mungkin pihaknya tetap akan menunggu agar bisa mendampingi keluarga korban tetapi hal itu dilakukan setelah semua kondisi kembali normal kembali seperti sedia kala.

"Kami hanya bisa menunggu karena saat ini keluarga korban masih terguncang dengan kejadian yang menimpa anaknya, tetapi instansi ini akan tetap membantu mendampingi keluarganya," ujarnya lagi.(KR-FTO)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012