Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melakukan empat langkah dalam penanggulangan penyakit potensial kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di wilayah itu.
"Empat langkah ini disepakati dalam rapat koordinasi lintas sektoral hari ini," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mukomuko Abdiyanto dalam keterangan di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan hal itu saat memberikan arahan rapat koordinasi lintas sektoral dalam upaya penanggulangan penyakit potensial KLB DBD di Kabupaten Mukomuko.
Rapat koordinasi lintas sektoral tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Mukomuko Wasri, Ketua DPRD Mukomuko Ali Saftaini, perwakilan Kapolres Mukomuko, pejabat OPD, seluruh camat, dan kepala puskesmas di daerah ini.
Ia menyebutkan langkah pertama berupa pembentukan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, kelurahan, atau desa.
Langkah kedua, gerakan satu rumah satu jumantik serta menetapkan satu orang dalam setiap rumah sebagai kader pemantau jentik nyamuk yang menjadi penyebab DBD, langkah ketiga Gerakan Jumat Bersih secara serentak setiap Jumat di seluruh wilayah dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Langkah keempat pelayanan pengasapan di lokasi yang ditemukan ada warga positif DBD guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.
Ia meminta kepala Dinas Kesehatan, setelah terbentuk pokjanal kabupaten, menyusun rencana kerja satu bulan ke depan, diteruskan ke kecamatan dan desa-desa.
Dengan kondisi kabupaten sebagai KLB DBD, katanya, pemerintah daerah belum bisa mendukung operasional sehingga diharapkan dalam waktu singkat peran penting jajaran puskesmas menyesuaikan dan menyelaraskan dengan program puskesmas.
Selain itu, puskesmas memastikan petugas ke rumah-rumah untuk melakukan gerakan satu rumah satu jumantik, lalu koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa, dan tokoh masyarakat melakukan Gerakan Jumat Bersih serentak selama satu bulan ke depan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko sejak Januari 2024 hingga saat ini telah menangani 265 kasus DBD tersebar di sejumlah kecamatan di daerah ini, dengan empat orang di antaranya meninggal dunia.