Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan hingga saat ini telah melakukan pemeriksaan 21.319 sampel tes usap (swab) untuk mengetahui ada tidaknya warga daerah itu yang tertular virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Rejang Lebong yang juga Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Rejang Lebong Syamsir, saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan pemeriksaan sampel tes usap tersebut dilakukan di laboratorium yang ada di Kota Palembang, Labkesda Provinsi Bengkulu serta Laboratorium PCR RSUD Curup Kabupaten Rejang Lebong.

"Jumlah sampel tes usap warga Kabupaten Rejang Lebong yang sudah diperiksa di laboratorium hingga saat ini mencapai 21.319 spesimen dengan hasil sebanyak 3.450 sampel dinyatakan positif dan 17.869 sampel dinyatakan negatif," kata dia.

Dia menjelaskan sampel yang diperiksa ini diambil bersamaan dengan proses penelusuran (tracing) kasus terkonfirmasi positif yang dilakukan terhadap kontak erat masing-masing penderita maupun mereka yang mengalami gejala terpapar COVID-19.

Pengambilan sampel warga ini dilakukan petugas dinas kesehatan yang bertugas dalam 21 puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan, kemudian pelayanan di RSUD Curup, Klinik Medika Bhayangkara, RSDKT dan lainnya.

Sementara itu perkembangan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Rejang Lebong terhitung sejak Juni 2020 lalu hingga saat ini, kata Syamsir, tercatat mencapai 3.450 kasus, kemudian sebanyak 3.374 kasus dinyatakan sembuh, 69 kasus meninggal dunia dan tujuh kasus masih dalam pengawasan.

Menurut dia, penyebaran virus mematikan ini di wilayah Kabupaten Rejang Lebong sejak beberapa waktu belakangan telah menunjukkan penurunan hal ini terbukti dengan banyaknya sampel yang diperiksa dengan hasil keluar dinyatakan negatif.

Untuk mencegah penyebaran COVID-19 masyarakat Rejang Lebong dimintanya selalu mematuhi protokol kesehatan 5M, dengan jalan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. ***2***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021