Bengkulu (Antara) - Nilai Tukar Petani (NTP) Bengkulu yang menggambarkan tingkat kesejahteraan petani naik sebesar 0,65 persen pada Oktober 2013.

"Nilai tukar petani yang menjadi indikator kesejahteraan petani di Bengkulu naik sebesar 0,65 persen dibanding September 2013," kata Kepala Bidang Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu Nurul Hasanudin di Bengkulu, Sabtu.

Ia mengatakan pada tingkat subsektor, hampir semuanya mengalami kenaikan NTP, kecuali subsektor perkebunan dan perikanan.

Perubahan pada masing-masing subsektor yakni subsektor tanaman pangan naik 0,82 persen, subsektor hortikultura sebesar 1,30 persen, subsektor peternakan naik 1,31 persen.

Sedangkan subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan sebesar 0,17 persen dan subsektor perikanan turun sebesar 0,21 persen.

Kenaikan NTP kata dia disebabkan naiknya indeks harga hasil produksi pertanian yang diterima petani sebesar 1,30 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani untuk konsumsi rumah tangga nai 0,64 persen.

Ia mengatakan NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani.

Selain itu NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

"Semakin tinggi NTP maka semakin kuat pula daya beli petani," tambahnya.

Ia menambahkan pada Oktober 2013 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,74 persen akibat naiknya indeks harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran.    
    Perubahan indeks pada masing-masing kelompok yakni bahan makanan sebesar 1,16 persen, makanan jadi 0,66 persen, perubahan 0,43 persen, sandang 0,07 persen, kesehatan 0,44 persen dan transportasi serta komunikasi sebesar 0,02 persen.

Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013