Bengkulu (Antara) - Ketua Gerakan Peduli Satwa (GPS) Bengkulu Dermansyah Sianturi menyerukan masyarakat agar jangan membeli satwa liar dilindungi yang hidup di kawasan hutan di daerah itu.

"Jangan membeli satwa liar dilindungi, itu sudah menjadi bentuk dukungan melestarikan satwa langka di Bengkulu," katanya di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan hal itu saat aksi memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2013 di Simpang Lima Kota Bengkulu.

Permintaan yang tinggi di pasaran menurutnya menjadi salah satu penyebab maraknya aksi perburuan liar terhadap satwa langka di Bengkulu.

"Ada dua jenis satwa langka dilindungi yang masih ada di hutan-hutan Bengkulu yaitu harimau Sumatra dan gajah Sumatra," ucapnya, menambahkan.

Untuk gajah Sumatra, bagian tubuh yang paling diincar yakni gading yang diperjualbelikan secara ilegal.

Sedangkan untuk satwa langka terancam punah harimau Sumatra yang diincar pemburu untuk mengambil kulit, dan bagian-bagian tubuh lainnya.

"Kalau tidak ada permintaan atau yang membeli maka pemburu tidak akan marak," tukasnya.

Selain mengajak masyarakat untuk tidak membeli, tidak memburu dan tidak memperdagangkan satwa liar dilindungi, GPS juga mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut kasus-kasu perburuan satwa liar di daerah itu.

Menurut dia, tindakan tegas terhadap pemburu liar wajib diberlakukan, sehingga muncul efek jera bagi pemburu.

Satwa dan puspa langka dilindungi berdasarkan Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

"Kami mendesak kepolisian dan BKSDA untuk mengusut beberapa kasus pembunuhan gajah liar dan harimau Sumatra," katanya.

Sementara Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka Bengkulu, Sofian Ramadhan mengatakan peringatan HCPSN menjadi momentum bagi masyarakat Bengkulu untuk melestarikan satwa dan puspa langka khas daerah itu.

"Perambahan hutan menjadi musuh besar, maka kami mendesak pemerintah daerah agar melestarikan habitat satwa dan puspa langka Bengkulu," ujarnya.

Untuk puspa langka kata dia di hutan Bengkulu beberapa jenis yang masih dapat ditemui antara lain Rafflesia arnoldii, bunga bangkai atau Amorphopalus titanum, dan anggrek terbesar di dunia Grammatophylum sp.

Peringatan HCPSN di Kota Bengkulu diikuti ratusan pemuda yang berasal dari Komunitas Peduli Puspa Langka, GPS, Mahasiswa Kehutanan Universitas Bengkulu, Ikatan Bujang Gadis Bengkulu dan siswa siswi SMKN 3 Kota Bengkulu.

Pewarta: Pewarta Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013