Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memprogramkan bantuan premi Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) untuk semua lahan pertanian tanaman pangan milik petani di daerah ini.
 
"Program bantuan premi AUTP ini merupakan rencana bupati setempat untuk semua lahan pertanian tanaman pangan milik petani di daerah ini," kata Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Ali Mukhibin di Mukomuko, Rabu.
 
Pemerintah Kabupaten Mukomuko setiap tahun menerima kuota Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) untuk lahan seluas 100 hektare dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Namun tahun ini tidak ada petani setempat yang mendaftarkan tanaman padinya untuk mendapat AUTP, padahal pemerintah pusat memberikan subsidi premi asuransi ini.

Pemerintah pusat memberikan subsidi premi AUTP sebesar Rp144 ribu, selanjutnya premi yang dibayarkan oleh petani hanya sebesar Rp36 ribu.

Untuk itu, pemerintah setempat berencana mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk membayar premi Asuransi Usaha Tanaman Padi yang menjadi tanggung jawab petani setempat.
 
Kemungkinan petani terutama di Kecamatan Selagan Raya tidak mendaftarkan tanaman padinya karena pengalaman tahun ini seluas puluhan hektare tanaman padinya rusak akibat terendam banjir tidak mendapatkan bantuan.
 
Kalangan petani di wilayah tersebut tidak menerima ganti rugi dari perusahaan asuransi karena mereka terlambat melaporkan tanaman padinya yang rusak akibat terendam banjir.

Seharusnya petani melaporkan memberitahukan tanaman padinya yang rusak akibat terendam banjir selama tujuh hari setelah kejadian tersebut, tetapi petani tidak melakukannya.

"Petani diberikan waktu selama tujuh hari setelah kejadian melaporkan kejadiannya, setelah menyusul data dan dokumen kejadian banjir," ujarnya.
 
Program AUTP ini khusus untuk petani yang belum menanam tanaman padi. Dan petani yang ingin mendapatkan program AUTP ini akan mendapatkan subsidi dari program ini,” ujarnya.
 
 
 
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021