Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Fitra Arda mengatakan, merayakan Hari Pahlawan tak hanya sekadar seremonial tapi juga membangun kembali memori kolektif agar dapat meneladani nilai-nilai kepahlawanan.
"Terlebih bagi kaum muda yang masa depannya masih panjang dan merupakan penerus bagi kemajuan bangsa kita ini," kata Fitra kepada ANTARA, Rabu.
Dia melanjutkan, kepahlawanan masa kini sudah berbeda dengan kepahlawanan dulu yang identik dengan kegiatan memanggul senjata.
Menurutnya, kepahlawanan saat ini dapat diartikan dengan melakukan kegiatan sehari-hari yang bernilai positif, produktif, dan bermanfaat untuk semua orang.
Fitra juga mengatakan, perjuangan hari ini adalah melanjutkan cita-cita para pahlawan untuk mewujudkan negeri yang berdaulat, adil, makmur, sejahtera, dan merdeka di segala bidang.
"Tentu peran generasi muda sangat dibutuhkan. Tantangan kita adalah bagaimana memerangi ketertinggalan, kekurangan pengetahuan, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan lain sebagainya. Melalui generasi muda, semua bahkan bisa kita atasi lewat kerja keras, inovasi, dan produktivitas dengan potensi yang dimiliki," ujar Fitra.
Untuk itu, Fitra mengajak generasi muda untuk menggali potensi dengan cara selalu giat belajar dan meningkatkan prestasi serta inovasi di berbagai bidang kehidupan.
Dia juga mengatakan kemajuan teknologi hendaknya dijadikan modal untuk mengembangkan diri, bukan malah memperdaya diri sendiri, lingkungan, dan masyarakat.
Di samping itu, kata dia, para generasi terdahulu juga harus memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkarya dan menuangkan kreativitasnya.
Dengan begitu, Fitra mengatakan anak muda dapat lebih percaya diri untuk menunjukkan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
"Ini dapat kita buktikan ketika Ditjen Kebudayaan membuat kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM). Hasilnya bagus-bagus. Banyak ide-ide baru yang muncul yang hasilnya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan pembangunan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Fitra berharap, dalam rangka melanjutkan semangat para pahlawan, anak muda dapat menjadi teladan di lingkungannya serta menggerakan kesadaran diri dan orang-orang di sekitarnya untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Fitra mengajak anak muda untuk bersemangat dan dapat menyiasati berbagai kondisi untuk terus maju dan menjadi pemenang.
"Berbagai kendalanya hendaknya bukan menjadi halangan untuk terus berkarya dan mencari jalan untuk berinovasi dan berkreativitas," ucap Fitra.
"Terakhir, anak muda harus berdialog dengan berbagai kalangan atau lintas generasi untuk membuka peluang dan menghapus berbagai rintangan. Dengan kebersamaan, tak ada yang tak bisa kita lakukan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
"Terlebih bagi kaum muda yang masa depannya masih panjang dan merupakan penerus bagi kemajuan bangsa kita ini," kata Fitra kepada ANTARA, Rabu.
Dia melanjutkan, kepahlawanan masa kini sudah berbeda dengan kepahlawanan dulu yang identik dengan kegiatan memanggul senjata.
Menurutnya, kepahlawanan saat ini dapat diartikan dengan melakukan kegiatan sehari-hari yang bernilai positif, produktif, dan bermanfaat untuk semua orang.
Fitra juga mengatakan, perjuangan hari ini adalah melanjutkan cita-cita para pahlawan untuk mewujudkan negeri yang berdaulat, adil, makmur, sejahtera, dan merdeka di segala bidang.
"Tentu peran generasi muda sangat dibutuhkan. Tantangan kita adalah bagaimana memerangi ketertinggalan, kekurangan pengetahuan, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan lain sebagainya. Melalui generasi muda, semua bahkan bisa kita atasi lewat kerja keras, inovasi, dan produktivitas dengan potensi yang dimiliki," ujar Fitra.
Untuk itu, Fitra mengajak generasi muda untuk menggali potensi dengan cara selalu giat belajar dan meningkatkan prestasi serta inovasi di berbagai bidang kehidupan.
Dia juga mengatakan kemajuan teknologi hendaknya dijadikan modal untuk mengembangkan diri, bukan malah memperdaya diri sendiri, lingkungan, dan masyarakat.
Di samping itu, kata dia, para generasi terdahulu juga harus memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkarya dan menuangkan kreativitasnya.
Dengan begitu, Fitra mengatakan anak muda dapat lebih percaya diri untuk menunjukkan dan mengembangkan potensi yang mereka miliki.
"Ini dapat kita buktikan ketika Ditjen Kebudayaan membuat kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM). Hasilnya bagus-bagus. Banyak ide-ide baru yang muncul yang hasilnya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan pembangunan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Fitra berharap, dalam rangka melanjutkan semangat para pahlawan, anak muda dapat menjadi teladan di lingkungannya serta menggerakan kesadaran diri dan orang-orang di sekitarnya untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan dan menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Selain itu, Fitra mengajak anak muda untuk bersemangat dan dapat menyiasati berbagai kondisi untuk terus maju dan menjadi pemenang.
"Berbagai kendalanya hendaknya bukan menjadi halangan untuk terus berkarya dan mencari jalan untuk berinovasi dan berkreativitas," ucap Fitra.
"Terakhir, anak muda harus berdialog dengan berbagai kalangan atau lintas generasi untuk membuka peluang dan menghapus berbagai rintangan. Dengan kebersamaan, tak ada yang tak bisa kita lakukan," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021