Bengkulu (Antara) - Dosen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Hazairin Bengkulu Musiardanis mengatakan, stabilitas politik berkorelasi dengan percepatan pembangunan.
"Dinamika politik penting, tapi stabilitas politik akan membuat proses pembangunan berjalan lancar," katanya di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan hal itu terkait calon-calon anggota legislatif instan yang akan maju pada Pemilu Legislatif 2014 perlu dicermati.
Menurutnya, kualitas anggota legislatif mempengaruhi proses pembangunan suatu daerah.
"Untuk itu perlu dipilih caleg-caleg yang aspiratif sehingga mereka paham kebutuhan masyarakat dan merealisasikannya dalam hak penganggaran," ujarnya.
Selain kemampuan masing-masing individu dalam legislatif, hubungan legislatif dan eksekutif juga menjadi penentu keberhasilan pembangunan.
"Kalau setiap anggota legislatif sudah berpikir APBD untuk masing-masing mereka, bukan untuk masyarakat banyak, maka arah pembangunan akan melenceng dari relnya," katanya menambahkan.
Mencermati keberadaan calon-calon anggota legislatif saat ini, menurutnya perlu diwaspadai caleg instan, yang tiba-tiba masuk ke partai politik tanpa proses kaderisasi di partai.
Kader instan menurutnya perlu diseleksi lebih ketat untuk masuk ke lembaga DPRD.
"Kalau yang melalui proses kaderisasi mereka lebih paham tentang tugas dan kewenangan anggota legislatif," katanya.
Ia mencontohkan dua partai politik yang lebih mempersiapkan kader untuk maju pada Pemilu Legislatif 2014 yakni PDIP dan Golkar.
"Sedangkan partai lain sebagian besar kader instan, yang mencetak kartu anggota partai menjelang pendaftaran caleg ke KPU," katanya.
Para pemilih cerdas menurutnya akan menghasilkan anggota legislatif yang berkualitas sehingga proses pembangunan di daerah itu berjalan baik.
Apalagi Bengkulu sebagai daerah yang masih tertinggal di wilayah Sumatra menurutnya perlu percepatan pembangunan dari segala bidang.
"Sehingga perlu kerjasama yang baik atau stabilitas politik untuk mewujudkan pembangunan di segala bidang," ujarnya.
Terutama tingkat kemiskinan di daerah ini yang masih tinggi yakni lebih 17 persen, harus menjadi perhatian semua elemen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Dinamika politik penting, tapi stabilitas politik akan membuat proses pembangunan berjalan lancar," katanya di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan hal itu terkait calon-calon anggota legislatif instan yang akan maju pada Pemilu Legislatif 2014 perlu dicermati.
Menurutnya, kualitas anggota legislatif mempengaruhi proses pembangunan suatu daerah.
"Untuk itu perlu dipilih caleg-caleg yang aspiratif sehingga mereka paham kebutuhan masyarakat dan merealisasikannya dalam hak penganggaran," ujarnya.
Selain kemampuan masing-masing individu dalam legislatif, hubungan legislatif dan eksekutif juga menjadi penentu keberhasilan pembangunan.
"Kalau setiap anggota legislatif sudah berpikir APBD untuk masing-masing mereka, bukan untuk masyarakat banyak, maka arah pembangunan akan melenceng dari relnya," katanya menambahkan.
Mencermati keberadaan calon-calon anggota legislatif saat ini, menurutnya perlu diwaspadai caleg instan, yang tiba-tiba masuk ke partai politik tanpa proses kaderisasi di partai.
Kader instan menurutnya perlu diseleksi lebih ketat untuk masuk ke lembaga DPRD.
"Kalau yang melalui proses kaderisasi mereka lebih paham tentang tugas dan kewenangan anggota legislatif," katanya.
Ia mencontohkan dua partai politik yang lebih mempersiapkan kader untuk maju pada Pemilu Legislatif 2014 yakni PDIP dan Golkar.
"Sedangkan partai lain sebagian besar kader instan, yang mencetak kartu anggota partai menjelang pendaftaran caleg ke KPU," katanya.
Para pemilih cerdas menurutnya akan menghasilkan anggota legislatif yang berkualitas sehingga proses pembangunan di daerah itu berjalan baik.
Apalagi Bengkulu sebagai daerah yang masih tertinggal di wilayah Sumatra menurutnya perlu percepatan pembangunan dari segala bidang.
"Sehingga perlu kerjasama yang baik atau stabilitas politik untuk mewujudkan pembangunan di segala bidang," ujarnya.
Terutama tingkat kemiskinan di daerah ini yang masih tinggi yakni lebih 17 persen, harus menjadi perhatian semua elemen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013