Mukomuko (Antara Bengkulu) - Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Senin, mendamaikan dua kelompok yakni masyarakat Kecamatan Penarik dan Majelis Tafsir Alquran yang berselisih tentang perbedaan pendapat soal masalah tafsir atau "khilafiyah".

"Kita sudah lihat sendiri bahwa disitu mereka sudah saling memaafkan, tetapi nanti bukan selesai hari ini, mungkin kita gelar pertemuan lebih lanjut," kata Ketua Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) Kabupaten Mukomuko, Azhari, usai pertemuan guna menyelesaikan perbedaan pendapat soal tafsir antara warga Kecamatan Penarik dan Majelis Tafsir Alquran (MTA), di Mukomuko, Senin.

Pertemuan yang digagas oleh Pakem tersebut, dihadiri oleh Bupati Mukomuko Ichwan Yunus, Ketua Pakem Azhari, Kapolres setempat AKBP Wisnu Widarto, anggota Pakem, dan perwakilan masyarakat Kecamatan Penarik dan perwakilan MTA.

Ia yakin, soal perbedaan perbedaan itu tidak bisa selesai dalam waktu cepat, tetapi nanti silahkan siapa yang mengundang baik masyarakat maupun MTA, tetapi Pakem siap untuk menjembatani.

Begitu juga, kata dia, di Kejaksaan Negeri sebagai ketua Pakem, siap menjembatani pertemuan untuk itu.

Ia berharap, setelah pertemuan perbedaan selama ini tidak terjadi lagi, kalau pun ada dapat diselesaikan dengan mengundang tokoh masyarakat, tokoh agama yang lebih mengerti.

"Agar permasalahan seperti ini kedepannya tidak mencuat lagi," katanya.

Ketua MTA Irianto menerima semua masukan dari Pakem dan pemerintah setempat sehingga komunikasi yang jarang sehingga terjadi perselisihan tidak terjadi lagi kedepan.

"Semua ini hanya karena kurang komunikasi saja antara MTA dengan masyarakat," katanya.

Terkait dugaan MTA menuding tradisi masyarakat ziarah kubur, yasinan, dan tahlilaln haram, menurut dia, semua tidak ada dan jemaah MTA masih melakukan ziarah kubur sebagiman ajaran dari Rasul.

Perwakilan Masyarakat Kecamatan Penarik Miftahul Huda Al Hakim mengatakan secara pribadi menerima hasil pertemuan itu, tinggal lagi masyarakat di wilayahnya menerima atau tidak.(ant)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013