Puluhan anak yang tergabung dalam Forum Anak Provinsi Jawa Tengah "mengambil alih" posisi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan kepala daerah serta kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AKB) saat peringatan Hari Anak Sedunia, Sabtu.

Peringatan Hari Anak Sedunia di Jateng tahun ini dikemas dalam rapat koordinasi secara daring bertajuk "Kids Take Over" yang diinsiasi Forum Anak Jawa Tengah.

Muhammad Pratomo Ambar Bawono (17) yang "mengambil alih" posisi Gubernur Jateng tampak fasih memainkan perannya saat memimpin rapat koordinasi daring.

Tomo, sapaan akrabnya itu, mengajak seluruh anak di Jateng untuk peduli pada kesehatan mental diri sendiri maupun sekelilingnya.

"Butuh empati untuk mengerti, kanan-kiri kita kira-kira kondisinya seperti apa ya? Apa yang perlu dibantu. Nah ini perlu kepekaan, sebagai anak yang pelopor dan pelapor lakukan apa saja yang teman-teman bisa dari hal sederhana, seperti mendengarkan teman bercerita," kata siswa SMA Negeri 7 Surakarta ini.

Selain posisi gubernur, bupati/wali kota dan kepala dinas, anak-anak dan anak muda yang berasal dari kelompok konferensi kebaikan Indonesia Jawa Tengah juga berhasil "mengambil alih" kalangan jurnalis untuk melakukan peliputan berita.

Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, hal ini merupakan upaya untuk mendengarkan suara anak secara langsung sehingga akan mengerti dan memahami apa yang dirasakan dan diinginkan anak-anak.

"Dengan mengusung tema kesehatan mental, anak-anak memainkan peran sebagai pelopor dan pelapor. Mereka berkesempatan untuk bisa mengekspresikan gagasannya dengan berbagai permasalahan yang mereka hadapi sehari-hari," katanya.

Ganjar mencontohkan bagaimana anak merasa terintimidasi di masa pandemi COVID-19, kondisi kesehatan mental dan perlindungan bagi anak yang kehilangan orang tua atau pengasuh utama di masa pandemi, serta pendidikan di masa pandemi yang juga berdampak pada kesehatan mental anak-anak.

Fasilitator Forum Anak Provinsi Jateng Christina Ningrum mengatakan bahwa tema kesehatan mental dipilih karena melihat situasi pandemi saat ini yang ternyata membawa dampak besar bagi anak-anak.

"Apalagi berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Forum Anak bahwa 77,5 persen anak mengakui sering terjadi perundungan di dunia 'online' selama masa pandemi ini," ujarnya.

Ia menyebut dalam rapat koordinasi ini, yang ingin ditunjukkan adalah bagaimana pentingnya memastikan suara anak terus terdengar dan dipertimbangkan, terutama dalam isu-isu yang berdampak terhadap hak-hak anak.

Dalam acara secara daring tersebut, sejumlah kepala daerah juga turut hadir, seperti Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, Bupati Tegal Umi Azizah, Wakil Bupati Brebes Narjo, dan Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid.

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021