Jakarta (ANTARA) - Perusahaan keamanan siber dan privasi digital global membagikan tip untuk menghindari serangan ransomware kepada organisasi maupun perusahaan.
Dalam siaran persnya pada Rabu, Kaspersky menjelaskan bahwa ransomware adalah perangkat lunak pemerasan yang dapat mengunci komputer dan kemudian meminta tebusan untuk melepaskannya.
Ancaman yang ditimbulkan oleh ransomware bergantung pada varian virusnya.
Baca juga: Serangan siber baru targetkan pengguna PC dengan captcha palsu
Ransomware meliputi dua kategori utama, yaitu ransomware locker dan ransomware crypto.
Ransomware locker memengaruhi fungsi dasar komputer, sedangkan ransomware crypto membuat berkas individual tetap terenkripsi.
Faktanya, ransomware dapat bersifat kompleks atau sederhana, tergantung pada korban yang disasar.
Ransomware umum tersebar luas melalui kampanye spam berbahaya, sedangkan ransomware kompleks digunakan dalam serangan yang ditargetkan.
Pada kebanyakan kasus, infeksi ransomware terjadi dengan cara berikut.
Pertama, malware memperoleh akses ke perangkat. Jika ransomware atau Trojan enkripsi masuk ke komputer, dia mengenkripsi data atau mengunci sistem operasi pengguna. Setelah itu, tebusan akan diminta dari korban.
Baca juga: Kaspersky tegaskan tidak terlibat aktivitas mengancam keamanan AS
Dengan munculnya tren Ransomware 3.0, para penyerang mampu menghasilkan berbagai versi ancaman yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, yang juga disebut Ransomware-as-a-Service atau RaaS.
Ransomware as a Service memberi kesempatan kepada pelaku kejahatan siber dengan kemampuan teknis yang rendah untuk melakukan serangan ransomware.
Malware tersebut tersedia bagi para pembeli, yang berarti risiko lebih rendah dan keuntungan lebih tinggi bagi para pemrogram perangkat lunak.
Kaspersky mendeteksi 57.571 serangan ransomware pada bisnis di wilayah Asia Tenggara dari Januari hingga Juni 2024.
Ransomware yang menyasar bisnis di wilayah ini paling banyak berada di Indonesia, dengan jumlah insiden yang diblokir oleh Kaspersky sebanyak 32.803 insiden.
Selain itu, Kaspersky memblokir 15.208 serangan ransomware di Filipina, 4.841 serangan di Thailand, 3.920 serangan berbahaya di Malaysia, 692 serangan di Vietnam, dan 107 serangan di Singapura.
Kaspersky bagikan tip menghindari serangan ransomware
Rabu, 18 Desember 2024 13:15 WIB 195