Bengkulu,  (Antara) - Koordinator Program Penanggulangan HIV/Aids Provinsi Bengkulu Kurnadi Sahab mengatakan dalam kurun Juni hingga November 2013 sebanyak 22 orang warga Bengkulu terinfeksi HIV/Aids.

"Bisa disimpulkan bahwa setiap bulan ada terinfeksi baru, ini sangat mengkhawatirkan," katanya kepada wartawan di Bengkulu.

Ia mengatakan hal itu usai rapat koordinasi dengan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang diikuti sejumlah lembaga swadaya masyarakat, Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan Aids (KPA).

Menurutnya, data mengejutkan muncul dari temuan sebanyak 20 orang yang terinfeksi HIV/Aids di Kabupaten Kepahiang.

"Ini di luar dugaan, Kabupaten Kepahiang yang selama ini dianggap aman ternyata potensi penularannya tinggi," tambahnya.

Selain di Kabupaten Kepahiang, pihaknya juga menemukan empat penderita HIV/Aids di Kabupaten Seluma.

Dalam pertemuan dengan Wali Kota Bengkulu itu dibahas juga langkah-langkah penanggulangan HIV/Aids dengan cepat.

Saat ini kata dia, jumlah penderita HIV/Aids di Provinsi Bengkulu mencapai 670 orang dan jumlah terbanyak terdapat di Kota Bengkulu.

Penularan tertinggi melalui hubungan seksual tidak aman dan penggunaan jarum suntik narkoba.

Dari jumlah tersebut kata dia, diketahui sebanyak 17 orang sudah meninggal dunia.

Sementara terkait pembentukan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) untuk tingkat kabupaten dan kota baru terdapat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Rejanlebong.

"Pembentukan KPA di beberapa kabupaten sangat mendesak, karena penyebaran sudah masuk ke daerah kabupaten," tambahnya.

Menurutnya ada empat daerah yang sudah mendesak untuk pembentukan KPA yakni Kabupaten Lebong, Mukomuko, Bengkulu Selatan dan Kaur.

Sahab menambahkan, untuk wilayah Kota Bengkulu, materi tentang bahaya HIV/Aids dirancang sebagai bahan ceramah bagi para ulama.

"Sehingga kesadaran masyarakat tentang bahaya HIV/Aids tumbuh dan bisa menghindarkan diri," katanya. *

Pewarta: Pewarta Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013