Riga (Antara/Xinhua-OANA) - Jumlah korban jiwa akibat atap runtuh pada Kamis (21/11) di satu pusat pertokoan di Ibu Kota Latvia, Riga, telah naik jadi 54, kata seorang pejabat, Sabtu (23/11).

Peluang untuk menemukan lebih banyak penyintas sudah hilang, kata Sekretaris Negara di Kementerian Dalam Negeri Ilze Godmane dalam satu taklimat, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.

Atap gedung itu ambruk pada Kamis di satu daerah tempat pekerja pertolongan tidak bekerja. Karena alasan keamanan, upaya pertolongan telah dihentikan dan direncanakan dilanjutkan pada Ahad, kata Godmane.

Pusat pertokoan tersebut, yang dibangun pada 2011, adalah milik perusahaan Lithuania, Maxima, pengecer terbesar kedua di negeri itu.

Penyebab runtuhnya atap bangunan tersebut belum diketahui, tapi beberapa laporan menyatakan satu taman yang berisi pohon dan tanaman lain sedang dibuat di atap seukuran bangunan itu. Tindakan tersebut telah melanggar peraturan dan diduga memicu ambruknya atap gedung itu.

Pada Sabtu, Latvia memulai tiga hari berkabung sehubungan dengan tragedi tersebut --kecelakaan terburuk di negara Baltik itu selama lebih dari 20 tahun.

Presiden Latvia Andris Berzins mengatakan kepada media setempat pada Sabtu bahwa kecelakaan tersebut mesti dipandang sebagai kasus pembunuhan dan ia menyerukan penyelidikan secepat mungkin. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013