Mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon ikut serta dalam kompetisi nasional debat Bahasa Inggris "Nec-Ionaire" yang digelar Asosiasi Mahasiswa Fakultas Bahasa Inggris (English Departement Student Association - EDSA) Universitas Bengkulu.
Kompetisi dilaksanakan secara virtual dari Bengkulu, Jumat, Unpatti menyertakan dua anggota Klub Bahasa Inggris (English Debating Club - EDC) terdiri dari Syahdania Aini Ngdjen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Rahmat Alamin Maba dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Keduanya mengikuti kegiatan tersebut dari ruang kerja Wakil Rektor Bidang Kemahasiswa dan Alumni lantai III gedung rektorat setempat.
Presiden EDC Unpatti Akhmad Iqbal Jihad Masuku mengatakan Virtual Competition Debate: Nec-Ionaire merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Bengkulu untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) setiap tahun.
Kompetisi tersebut bertujuan untuk mengembangkan keterampilan peserta untuk berpikir kritis sesuai esensi isu yang dibahas, serta kemampuan untuk membuat argumen dan menarik suatu kesimpulan tertentu dalam Bahasa Inggris.
Tahun ini, kata Akhmad, sedikitnya ada 14 tim PTN yang ikut serta dalam Virtual Competition Debate: Nec-Ionaire. Dua wakil dari Unpatti, Syahdania Aini Ngdjen dan Rahmat Alamin Maba telah lolos masuk enam besar untuk tahap pra-final.
"Nec-Ionaire adalah kompetisi tahunan yang digelar secara terbuka oleh Universitas Bengkulu untuk level SMA dan PTN se-Indonesia. Tahun ini ada 14 tim yang ikut, kami sudah masuk enam besar di pra-final," ucap dia.
Dikatakannya, EDC sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unpatti juga bisa menyelenggarakan kegiatan serupa di level nasional, selain untuk mendorong para anggota agar terus mengasah kemampuan berbahasa Inggris mereka, juga mengembangkan metode berrpikir kritis sebagai seorang mahasiswa.
Ia juga berharap ada lebih banyak mahasiswa yang ikut bergabung dengan EDC untuk belajar mengasah bakat dan kecakapan mereka dalam berbahasa Inggris, serta mendapatkan kesempatan berkompetisi di tingkat nasional, baik untuk kompetisi debat maupun yang lainnya.
"Semoga kami di Unpatti juga bisa menggelar kegiatan debat tingkat nasional yang sama seperti EDSA Universitas Bengkulu. Teman-teman mahasiswa lainnya ayo ikut bergabung bersama kami di EDC untuk belajar dan mendapatkan kesempatan berkompetisi di ajang nasional," ucap Akhmad Iqbal Jihad Masuku.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Kompetisi dilaksanakan secara virtual dari Bengkulu, Jumat, Unpatti menyertakan dua anggota Klub Bahasa Inggris (English Debating Club - EDC) terdiri dari Syahdania Aini Ngdjen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Rahmat Alamin Maba dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Keduanya mengikuti kegiatan tersebut dari ruang kerja Wakil Rektor Bidang Kemahasiswa dan Alumni lantai III gedung rektorat setempat.
Presiden EDC Unpatti Akhmad Iqbal Jihad Masuku mengatakan Virtual Competition Debate: Nec-Ionaire merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Universitas Bengkulu untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) setiap tahun.
Kompetisi tersebut bertujuan untuk mengembangkan keterampilan peserta untuk berpikir kritis sesuai esensi isu yang dibahas, serta kemampuan untuk membuat argumen dan menarik suatu kesimpulan tertentu dalam Bahasa Inggris.
Tahun ini, kata Akhmad, sedikitnya ada 14 tim PTN yang ikut serta dalam Virtual Competition Debate: Nec-Ionaire. Dua wakil dari Unpatti, Syahdania Aini Ngdjen dan Rahmat Alamin Maba telah lolos masuk enam besar untuk tahap pra-final.
"Nec-Ionaire adalah kompetisi tahunan yang digelar secara terbuka oleh Universitas Bengkulu untuk level SMA dan PTN se-Indonesia. Tahun ini ada 14 tim yang ikut, kami sudah masuk enam besar di pra-final," ucap dia.
Dikatakannya, EDC sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unpatti juga bisa menyelenggarakan kegiatan serupa di level nasional, selain untuk mendorong para anggota agar terus mengasah kemampuan berbahasa Inggris mereka, juga mengembangkan metode berrpikir kritis sebagai seorang mahasiswa.
Ia juga berharap ada lebih banyak mahasiswa yang ikut bergabung dengan EDC untuk belajar mengasah bakat dan kecakapan mereka dalam berbahasa Inggris, serta mendapatkan kesempatan berkompetisi di tingkat nasional, baik untuk kompetisi debat maupun yang lainnya.
"Semoga kami di Unpatti juga bisa menggelar kegiatan debat tingkat nasional yang sama seperti EDSA Universitas Bengkulu. Teman-teman mahasiswa lainnya ayo ikut bergabung bersama kami di EDC untuk belajar dan mendapatkan kesempatan berkompetisi di ajang nasional," ucap Akhmad Iqbal Jihad Masuku.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021