Bengkulu (Antara) - Ketua Bawaslu RI, Muhammad berpendapat bahwa iklan layanan masyarakat tentang Pemilu Legislatif 2014 yang sudah tayang di sejumlah televisi, kurang cerdas.

"Ada seorang pemuda yang naik sepeda dengan terburu-buru lalu menabrak beberapa orang, saya melihat kurang cerdas," katanya di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan, iklan ajakan menggunakan hak pilih pada Pemilu Legislatif itu kurang kreatif.

Dalam tayangan iklan tersebut, seorang pria membawa kendaraan dengan terburu-buru untuk menuju suatu tempat, sementara bilik suara tidak ditampilkan secara visual.

"Saya belum mendapat pesannya. Apa pesan yang ingin disampaikan?" ucapnya, mempernyatakan.

Menurutn dia, KPU perlu memproduksi iklan layanan masyarakat yang lebih kreatif sehingga gaung Pemilu 2014 lebih semarak.

Muhammad membandingkan suasana "pesta demokrasi" pada masa orde baru yang gaungnya dapat dirasakan semua lapisan masyarakat, meski kala itu demokrasi Indonesia adalah demokrasi prosedural, sebab sudah dapat ditebak pemenangnya.

"Sementara Pemilu Legislatif 2014 tinggal 110 hari lagi, tapi seperti tidak ada gairah menyambut pesta demokrasi," ujarnya.

Iklan kampanye menurutnya perlu dirancang dengan kreatif, sehingga mampu mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan hak politiknya.

Penggunaan hak politik secara sadar, jujur dan tidak mengharapkan imbalan, namun untuk demokrasi dan kualitas pemilu yang baik menjadi sasaran bersama penyelenggara pemilu yakni Bawaslu dan KPU RI.

Bercermin pada penyelenggaraan pilkada di sejumlah daerah, partisipasi pemilih dari sisi kualitas dan kuantitas terus menurun.

"Sudah sedikit yang berpartisipasi, itu pun hasil mobilisasi atau memilih karena ada hubungan darah," tuturnya.

Dengan kondisi ini, sudah semestinya ajakan pada masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada Pemilu 2014 perlu terus digencarkan.

Tidak hanya KPU dan Bawaslu kata dia, seluruh komponen harus melibatkan diri untuk menciptakan pemilu yang berkualitas dan demokratis.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013