Bandarlampung (Antara Bengkulu) - Ekspor biji kopi dari Provinsi Lampung pada November 2013 senilai 87,74 juta dolar Amerika Serikat dengan volume 51.523,54 ton atau naik 17 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Kenaikan itu karena eksportir melepas stok guna memenuhi kontrak penjualan meski harga kopi di pasar internasional bulan lalu merosot," kata Ketua Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Muchtar Lutfie di Bandarlampung, Selasa.

Berdasarkan data yang diterima AEKI Lampung dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Provinsi Lampung, volume ekspor biji kopi dari Lampung pada November itu naik hampir 17 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Ia mengatakan nilai ekspor hanya naik 13 persen daripada bulan Oktober.

"Persentase kenaikan devisa yang diperoleh tidak setinggi kenaikan persentase volume karena terjadi penurunan harga kopi di pasar internasional bulan lalu," katanya.

Ia menjelasakan meski harga kopi turun, tetapi eksportir melepas stok karena khawatir harga semakin anjlok dan untuk memenuhi kontrak penjualan tahun 2013.

"Jika eksportir tidak memenuhi kontrak penjualan maka dikhawatirkan tahun depan kontraknya bisa dipotong pembeli di luar negeri," ujarnya.

Dampak terhadap penurunan harga kopi tersebut, katanya, bisa dikurangi dengan terus naiknya kurs dolar AS terhadap rupiah yang belakangan sudah menyentuh angka Rp12 ribu per dolar.

Harga biji kopi robusta pada awal Desember 2013, di pasar internasional kembali membaik. Harga kontrak biji kopi robusta di Bursa Berjangka Komoditas London pada penutupan Jumat (29/11) waktu setempat untuk pengiriman Januari 2014  sebesar 1.642 dolar AS per ton atau 1.625 dolar AS per ton untuk pengiriman Maret 2014.

Harga itu, naik sekitar 166 dolar dibandingkan dengan harga awal bulan lalu sebesar 1.476 dolar AS per ton untuk pengiriman Januari 2014, dan 1.470 dolar AS per ton untuk pengiriman Maret  2014.

Kenaikan itu berimbas pada harga basis biji kopi di Bandarlampung, sebesar Rp18.457 per kilogram dengan kurs dolar AS Rp11.970, naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya 15.902 per kilogram dengan kurs dolar Rp11.557 per dolar AS.

"Saya berharap harga tersebut terus membaik sehingga harga kopi di dalam negeri kembali naik sehingga mendorong petani untuk merawat tanaman kopinya yang saat ini sedang berbunga," katanya.

Ia memperkirakan bahwa produksi kopi Lampung pada 2014 bakal naik seiring siklus dua tahunan dan hujan yang belum banyak turun hingga kopi telah berbunga sejak bulan lalu. (Antara)

Pewarta: Oleh Agus Wira Sukarta

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013