Bengkulu (Antara Bengkulu) - Sebanyak 13.173 rumah tangga petani di Provinsi Bengkulu meninggalkan profesi petani dan beralih ke profesi lain untuk melanjutkan kehidupan mereka.

"Jumlah petani gurem Bengkulu berkurang sebanyak 13.173 rumah tangga, dari sebelumnya sebanyak 49.147 rumah tangga," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan berdasarkan sensus BPS pada 2013, penurunan sebanyak 13.173 rumah tangga petani atau turun 26,80 persen jika dibandingkan pada 2003. Saat ini total jumlah rumah tangga petani di Provinsi Bengkulu sebanyak 35.974 rumah tangga.

Menurutnya, para petani yang beralih profesi tersebut awalnya adalah petani dengan luas garapan kurang dari 0,5 hektare.

"Masih sulit mendeteksi profesi baru yang diambil oleh petani lahan sempit itu," tambahnya.

Ada dua opsi profesi baru para petani tersebut yakni menjadi buruh tani karena lahan pertanian yang mereka garap sudah habis.

Temuan di lapangan, para petani juga meninggalkan profesi tersebut dengan terpaksa akibat konflik lahan antara para petani penggarap dengan pemerintah ataupun pihak swasta.

Model pertanian yang sangat tergantung terhadap bahan kimia yang cenderung mahal dan tidak ramah lingkungan.

"Juga sedikit Undang-Undang ataupun Peraturan serta kebijakan yang pro petani gurem sehingga membuat mereka kehilangan lahan," ujarnya.

Berdasarkan sensus pertanian yang digelar BPS, profesi lain yang dilakoni petani adalah sektor perdagangan, jasa dan industri.

Namun menurutnya, karena sektor jasa dan industri belum banyak di Bengkulu, kecil kemungkinan para petani mengambil profesi tersebut.

"Ini menarik untuk dikaji karena pengurangan jumlah petani gurem yang dalam jumlah besar bukan berarti indikator kesejahteraan," katanya.

Pewarta: Pewarta Helti Marini Sipayung

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013