Medan (ANTARA Bengkulu) - Banjir yang diduga "air kiriman" dari daerah pegunungan merendam ratusan rumah di beberapa kelurahan di Kecamatan Medan Maimun terendam banjir, Senin.

Ketinggian air yang merendam ratusan rumah tersebut bervariasi mulai selutut orang dewasa hingga satu meter lebih, banjir tersebut mulai terjadi sejak pukul 06.00 WIB, kata Haryansyah, warga Lingkungan 9 Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.

Ia mengatakan, air yang merendam rumah warga tersebut diduga kiriman dari daerah pegunungan karena hujan yang turun di Kota Medan pada Senin dinihari tidak terlalu lebat, namun cuacanya sangat dingin, berarti bakal ada banjir.

Banjir tersebut datang pada pagi hari, ia dan warga sekitar dapat menyelamatkan harta bendanya ke lokasi yang aman, termasuk ke bagian atas rumahnya.

"Di sini kalau rumahnya tidak bertingkat, siap-siaplah kena banjir," kata Haryansyah.

Warga Kelurahan Sei Mati lainnya, Endek mengatakan, banjir tersebut diperkirakan merendam ratusan rumah di daerah itu.

Ada tiga gang yang berada Lingkungan 9 yakni Gang Merdeka, Gang Keluarga, dan Gang Bidan saja diperkirakan mencapai 500 kepala keluarga.

Menurut dia, salah satu cara untuk mengurangi potensi banjir tersebut adalah dengan melakukan pengorekan dasar Sungai Deli.

Akibat berbagai kegiatan industri dan rumah tangga selama ini, Sungai Deli mengalami pendangkalan sehingga sering meluap jika menerima debit yang banyak.

Banjir juga merendam seratusan rumah warga di Kelurahan Aur yang persis berada di pinggiran Sungai Deli, banjir yang terjadi tersebut merupakan peristiwa yang kesekian kalinya karena meluapnya Sungai Deli, kata Yuni salah seorang warga Kelurahan Aur setempat. (ant)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012