Bengkulu (Antara) - Dua kuntum bunga bangkai jenis Amorphopalus muelleri mekar di lahan penangkaran milik warga Desa Tebatmonok Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, Jumat.

"Satu bunga terlebih dahulu mekar, sedangkan satu lagi diperkirakan mekar sempurna beberapa hari lagi," kata Holidin, penangkar bunga langka di Desa Tebatmonok, Kepahiang, Jumat.

Ia mengatakan bibit bunga tersebut diperoleh dari salah seorang penangkar bunga langka di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.

Sejumlah umbi bunga ditanam di lahan penangkaran milik keluarganya pada 2011.

"Ini pertamakali mekar. Jenis muelleri cukup langka di Bengkulu, umumnya besar tumbuh di Sumatra Selatan," tambahnya.

Sementara di kawasan hutan Bengkulu kata dia didominasi bunga bangkai jenis Amorphopalus titanum yang juga ditetapkan sebagai jenis puspa langka.

Saat ini, Holidin sudah menangkan enam jenis bunga bangkai di lahan pekarangan seluas tiga hektare milik keluarganya.

Enam jenis tersebut yakni dua jenis bunga langka Amorphopalus titanum, Amorphopalus gigas dan empat jenis bunga bangkai lainnya Amorphopalus variabilis, Amorphopalus muelleri, Amorphopalus peonifolius dan Amorphopalus mantahet.

Sementara Koordinator Peduli Puspa Langka Bengkulu Sofian Ramadhan mengatakan bunga bangkai jenis muelleri belum tergolong bunga langka.

"Memang langka dibanding jenis bunga lain yang dibudidayakan masyarakat, padahal bunga ini punya keunikan tersendiri, sangat potensial jadi bunga hias," katanya.

Sementara dua jenis bunga bangkai yakni jenis titanum dan gigas sudah ditetapkan pemerintah sebagai puspa langka.

Bahkan Amorphopalus titanum sudah ditetapkan sebagai puspa nasional berdasarkan Keputusan Presiden nomor 4 tahun 1993 dan ditetapkan sebagai bunga langka.

Bunga Amorphopalus muelleri memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding bunga bangkai lainnya, tinggi bunga berkisar 100 cm.

Kelopak bunga berwarna merah keputihan dan mampu menarik sejenis serangga yang memakan kelompak bunga.

"Baunya tidak seperti bunga bangkai jenis titanum yang sangat kuat memunculkan bau busuk," katanya.

Lokasi penangkaran yang berbatasan dengan Hutan Lindung (HL) Bukit Daun itu dibuka untuk umum dan pihaknya tidak memungut biaya, hanya sumbangan sukarela dari pengunjung.

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013